Senja
Aku adalah pengagummu
Menikmatimu dengan secangkir teh dan buku
Kupandangi tanpa kau tahu
Senja
Semburat merahmu bak sembilu
Rajut rindu yang seluruh
Di antara sayupan angin yg sendu
Senja
Ku terpaku pada sinar jinggamu
Membasahi hati yang pilu
Lalu kau peluk syahdu
Aku adalah pengagummu
Yang tiap sore duduk bersila menantimu
Di pinggir surau sebelah rumahku
Senja adalah kau
Yang kubaca berulang kali kala rindu
Yang kubaca lagi dan lagi tanpa kukenal waktu
Karya Puisi lainnya, lihat Terselip Angan – Puisi.
Penulis: Ulfiana