Ini sudah kali kedua dan aku masih rindu.
Rasanya masih sama.
Resah…
Sebab, kini kita sulit untuk berbahasa.
Oleh segaris waktu semarang – jakarta.
Memisahkan dan menakutkan.
Lalu, kamu kemana? kepelukanku?
Hmm, yang benar saja!
Sebab, rindu nyaris tak bergeming dan bukankah itu menyakitkan?
Hmm sudahlah, akhirnya memang harus ku paksa bara ini padam
dan membakar semua sudut penantian menjelma pilu
hingga menjadikannya rindu.
Dengarkan Versi Audionya di Spotify Mari Bicara
Baca juga: Harapan Rosa untuk Ayah
Penulis: Rizqiana Sobiha