Tips Milenial agar Bisa Berangkat Ibadah Haji

396

Selama ini ibadah haji diidentikkan aktivitas yang dilakukan ketika usia sudah tua, sehingga sebagian generasi milenial tidak berpikir atau berniat untuk menabung dalam rangka berangkat ibadah haji.

Padahal, di Indonesia sendiri, antrian haji saat ini sudah mencapai lebih dari 20 tahun. Tidak heran jika mayoritas jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci pada usia tua, yang mana tenaga sudah tidak sekuat ketika masa muda, atau bahkan sudah tutup usia sebelum waktunya tiba.

Maka, untuk menghindari hal-hal yang rawan terjadi di usia renta, maka penting sekali bagi generasi milenial untuk berencana sejak dini agar kelak dapat berangkat haji pada usia yang proporsional.

Berikut ini, sebagaimana dikutip dari situs Finansialku, beberapa tips bagi milenial agar segera dapat berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

1. Tanamkan Niat Sejak Dini

Kebanyakan jemaah haji Indonesia adalah orang yang sudah berusia lanjut. Hal ini bukan hanya karena antrean haji yang cukup panjang. Akan tetapi, karena juga niat haji yang tidak ditanamkan sedini mungkin.

Banyak orang yang baru berniat haji dan baru mulai menabung pada saat usianya sudah cukup dewasa, sehingga keberangkatan haji baru bisa dilakukan ketika sudah berada di usia lanjut.

Jadi, para milenial perlu tahu bahwa memasang niat haji sedini mungkin juga bisa menjadi sarana latihan untuk terbiasa fokus dengan tujuan. Apalagi, dalam hal ibadah, sesuatu yang baru diniatkan sudah mendapatkan pahala atas niat tersebut. Jadi, seharusnya tidak ada alasan untuk menunda niat haji.

2. Memanfaatkan Fasilitas Pinjaman Bank Syariah

Setelah memiliki niat, maka tips selanjutnya untuk bisa berangkat haji adalah dengan memanfaatkan pinjaman dari bank syariah. Produk ini biasanya dinamakan sebagai pembiayaan haji.

Produk pembiayaan haji ini memang dibuat oleh bank syariah khusus untuk bisa membantu calon jemaah haji agar bisa berangkat lebih cepat ke tanah suci. Karena, dengan adanya biaya ini maka calon jemaah haji bisa lebih mudah mendaftar untuk keberangkatan haji.

Akan tetapi, meskipun para milenial memanfaatkan layanan pembiayaan haji dari bank, namun juga harus sudah memiliki tabungan haji sendiri. Dengan begitu, beban pinjaman yang diambil bisa lebih tekan seminimal mungkin.

3. Menabung di Perusahaan Penyelenggara Haji

Beberapa perusahaan travel haji biasanya memberikan kemudahan berupa fasilitas tabungan haji dan umrah. Sehingga, generasi milenial bisa mengumpulkan dana sedikit demi sedikit untuk berangkat haji.

Untuk bisa berangkat haji, kira-kira dana yang diperlukan sekitar 36 juta Rupiah. Dengan antrean sekitar 10 tahun, berarti seseorang bisa mencicil biaya haji ini sedikit demi sedikit setiap bulannya ke perusahaan penyelenggara haji.

4. Menabung dengan Besaran Tetap

Banyak orang yang masih meremehkan compound interest atau kekuatan berbunga. Padahal, dengan memanfaatkan tabungan seperti ini, kaum milenial bisa menabung sebesar 400 ribu saja per bulannya untuk bisa berangkat haji.

Tentu saja, hal ini tidak bisa dilakukan di bank biasa. Seseorang bisa menabung di koperasi syariah terpercaya yang memberikan bagi hasil minimal 20 persen setiap tahun. Di samping itu, menabung di bank syariah juga lebih aman karena dijamin oleh pemerintah.

5. Jadikan Prioritas

Alasan lain mengapa tabungan haji sulit terkumpul adalah karena seseorang tidak menjadikannya sebagai prioritas. Entah karena banyaknya pengeluaran yang harus dipenuhi, cicilan KPR, dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya.

Apalagi, generasi Milenial juga sering dianggap memiliki kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan generasi lainnya. Sebagai generasi yang akrab dengan internet, kebutuhan milenial akan kuota internet juga menjadi salah satu kebutuhan pokok.

Akan tetapi, jika seseorang menjadikan tabungan haji sebagai prioritas, bukan mustahil dana haji ini bisa terkumpul. Tentu saja, sebagai konsekuensinya, ia harus lebih bisa mengatur pengeluaran untuk kebutuhan lainnya. Semakin besar kaum milenial menabung, tentu saja akan semakin cepat pula bisa berangkat haji ke tanah suci.

6. Menabung di Bank untuk Haji dan Umrah

Menabung di tabungan khusus haji dan umrah sebenarnya sama saja dengan menabung di rekening biasa. Hanya saja, saat seseorang menabung di bank khusus haji dan umrah, dana yang ditabung hanya akan digunakan untuk keperluan haji dan umrah saja.

Untuk bisa memiliki tabungan haji, seseorang cukup datang ke bank yang memiliki tabungan khusus haji dan umroh. Biasanya, setiap bank syariah memiliki layanan ini. (MZN)