Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudistek) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) menjalin sinergi dan bekerjasama dengan dinas pendidikan di 34 provinsi melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan bidang pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi di setiap daerah.
Kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan pemerintah daerah merupakan upaya untuk meningkatkan penggunaan Platform Teknologi Pendidikan 2023 di seluruh Indonesia.
Hasan Chabibie selaku Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) diacara Sinergi Pusdatin, BLPT dan Dinas Pendidikan 2023, Jakarta(13/03/2023) mengatakan, bahwa salah satu dari sepuluh strategi unggulan dalam implementasi Merdeka Belajar yakni membangun platform digital untuk pendidikan anak bangsa. Hasan Chabibie juga menjelaskan, pengembangan dan peningkatan penggunaan platform teknologi pendidikan menjadi prioritas Pusdatin dan BLPT pada 2023.
“Sejumlah platform teknologi telah dikembangkan Kemendikbud untuk memberikan banyak kemudahan dalam hal mengembangkan dan menyediakan materi pembelajaran, komunikasi antara siswa dan guru, serta memberikan akses yang lebih luas bagi pendidik dan siswa. Teknologi platform juga memungkinkan dinas dan pemerintah pusat untuk lebih efektif mengatur, mengelola, dan mengevaluasi penggunaan sumber daya sekolah,” tutur Hasan Chabibie, yang dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Selasa (14/03/2023).
Platform teknologi yang dikembangkan Kemendikbud antara lain Rumah Belajar, platform konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Selain itu, Platform Merdeka Mengajar adalah platform pendidikan yang bertujuan untuk menjadi mitra guru pengggerak dalam pengajaran, pembelajaran, dan penerapan kurikulum Merdeka.
Selain itu, Platform Sumber Daya Sekolah (SDS) yang terdiri dari SIPLah, ARKAS dan TanyaBOS berfokus pada efisiensi penggunaan sumber daya sekolah, termasuk pengelolaan anggaran. Berikutnya, platform Rapor Pendidikan, sebuah platform berbasis data yang menyajikan hasil asesmen nasional dan data lain terkait capaian pembelajaran satuan pendidikan dalam satu tampilan terintegrasi.
Lalu ada platform Hi-Edu, sebuah platform yang menyasar pengguna di kalangan komunitas pendidikan tinggi, yang bertujuan mendekatkan perguruan tinggi dengan dunia bisnis dan industri, sekaligus mendukung semua program Kampus Merdeka.
Perlu diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 49 Tahun 2022, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membentuk BLPT sebagai unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Pusdatin, bertanggung jawab untuk menyediakan layanan untuk penggunaan platform teknologi pendidikan.
Menurut Hasan Chabibie, balai tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan baik secara nasional maupun daerah. “Kami akan menjalankan program sebagian oleh BLPT dalam hal penggunaan dan distribusi. Provinsi ini memiliki kegiatan transformasi serupa untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kami saling mendukung data, SDM, dan resources yang memungkinkan aktivitas ini tersinkronisasi,” ujar Kepala Pusdatin tersebut.
Baca juga: Penguatan Literasi dan Numerasi Jadi Simbol Kesiapan Guru Ma’arif Sambut Ibu Kota Negara
Melalui kerjasama antara BLPT dan dinas pendidikan, Hasan berharap kegiatan ini menjadi semangat kesiapan mensukseskan transformasi digital pendidikan dengan meningkatkan penggunaan platform publik teknologi pendidikan di Indonesia. “Kemitraan yang baik dan semangat transformatif. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Hasan Chabibie.(red/Mading)
Sedangkan, Kepala BLPT Wibowo Mukti dalam laporannya mengatakan dengan adanya seluruh platform teknologi pendidikan yang ada, BLPT membutuhkan dukungan dan kerjasama banyak pihak untuk mempercepat penyampaian dan penggunaan platform yang luas. “BLPT harus berkoordinasi dengan seluruh UPT di wilayah yang membidangi teknologi informasi, komunikasi dan pendidikan agar tugas tersebut dapat dilakukan lebih sinkron, cepat dan efisien,” kata Wibowo.