Lembaga Pendidikan Ma’arif (LP Ma’arif) NU PBNU kembali menggelar Penguatan Pendidikan Literasi dan Numerasi untuk Guru dan Kepala Sekolah se Provinsi Jawa Timur. Terbaru, pelatihan ini digelar selama empat hari, mulai 16-20 Februari, di Surabaya, Jawa Timur.
Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek berkerjasama dengan LP Ma’arif NU PBNU, peserta lebih banyak diberikan materi praktik dibandingkan teori. Program Penguatan Literasi dan Numerasi pada tahun ke-3 ini diikuti 149 peserta yang berasal dari guru dan kepala sekolah Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta.
Direktur POP LP Ma’arif NU PBNU Suardi menjelaskan bahwa kegiatan POP pada tahun ketiga ini diikuti oleh 37 Kabupaten di 7 Provinsi se-Indonesia dengan jumlah total kurang lebih 1000 guru dan kepala sekolah sebagai pesertanya.
“Saya berharap tahun ini kegiatan POP bisa menghasilkan output yang maksimal, mengingat bahwa tahun ini kita menjalankan kegiatan secara ofline,” ucap Suardi.
Suardi juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada seluruh guru, kepala sekolah, fasilitator daerah, PIC daerah dan segenap panitia yang dengan sekuat tenaga berpartisipasi untuk mensukseskan kegiatan ini.
Selanjutnya, ia menekankan bahwa penguatan ini melibatkan Sekolah Dasar (SD) yang merupakan sekolah sasaran injeksi literasi dan numerasi baik Sekolah Dasar Negeri (SDN) maupun swasta.
“Ini merupakan bentuk komitmen LP Ma’arif untuk mengacu pada prinsip Rahmatan lil ‘Alamiin. Tidak ada dikotomi peserta baik yang berasal dari Satuan Pendidikan Negeri maupun swasta,” tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan, Fairus Syahrozat merasa beruntung bisa terlibat sebagai peserta pada pelatihan kali ini. Fairus menambahkan, sekolah kami tertarik untuk mengikuti POP LP Ma’arif NU PBNU karena kami menyadari pentingnya pembelajaran literasi & numerasi untuk anak didik kami.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang tingkat literasi & numerasinya rendah,” terangnya di Surabaya (18/02)
Selama mengikuti kegiatan, Fairus merasa mendapatkan banyak ilmu, wawasan dan pengalaman baru seperti halnya metode pembelajaran yang asyik, media-media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, inovasi-inovasi pembelajaran, dan lain sebagainya.
“Hal ini tentunya akan sangat berguna dan membantu para pendidik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik, menyenangkan dan bermakna,” ucap Fairus.
Menjadi peserta yang datang dari lokasi asal terjauh yaitu Kabupaten Pacitan, Fairus berharap bahwa melalui kegiatan POP ini, semua guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah. Dan tentunya ilmu yang didapat dapat disebarluaskan kepada para pendidik di sekolah kami dan di imbaskan kepada sekolah-sekolah lain di Kabupaten Pacitan.
“Kami berharap dengan kegiatan literasi dan numerasi ini, kemampuan anak akan meningkat. Sehingga generasi-generasi Indonesia mendatang akan lebih kuat, berdaya saing tinggi dan berkualitas,” tutupnya.