Pra Rakernas, LPTNU Susun Kurikulum Aswaja dan Moderasi Beragama

219
Pra rakerna, LPTNU susun
Photo by Dok. LPTNU

Pra Rakernas Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU PBNU) diselenggarakan guna penyusunan pengembangan program kurikilum Ke-Aswajaan dan moderasi beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Hotel Amaroossa Bogor, Jawa Barat.

Penyusunan kurikulum yang nantinya akan menjadi mata kuliah wajib di seluruh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) diseluruh Indonesia ini menjadi bagian agenda sebelum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LPTNU yang akan diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara,  8-10 Maret 2023.

Ketua LPTNU, Profesor Ainun Na’im menjelaskan, pihaknya telah menjalankan Amanah Satu abad NU untuk pembaruan tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik di lingkungan NU.

Ia menegaskan bakal melanjutkan tirakat yang lebih lama lagi untuk merawat jagat membangun peradaban dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sebagaimana nasihat Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang menyatakan bahwa NU sudah menjalankan tirakat selama 1 abad. “Rapat Kerja Nasional memiliki slogan merawat jagat dan membangun peradaban dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentu spiritnya adalah Aswaja An-Nahdliyah yang sekarang sedang disusun,” kata Prof Ainun saat membuka Workshop Kurikulum Ke-Aswajaan dan Moderasi Beragama pada PTKI.

Baca juga: Waktu Mustajab Dalam Bulan Rajab

Lebih lanjut Prof Ainun mengatakan, pihaknya akan melakukan standarisasi agar jamaah NU dapat menguasai nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah. Selain itu, penyusunan program penyusunan kurikulum Ke-aswajaan ini akan disosialisasikan secara lebih luas kepada masyarakat melalui PTNU di seluruh Indonesia.

“Jadi beberapa program yang  kita adakan seperti pelatihan atau pendampingan  agar bagaimana kita bisa menjaga kualitas. Masih banyak lagi, termasuk ide penetapan kriteria penilaian (standar Asesmen) untuk menyaring atau menyeleksi mahasiswa yang nantinya masuk PTNU,” terang Profesor Ainun Lanjutnya,

Menurut Profesor Ainun, banyak program dan rencana ke depan yang akan dibahas lebih lanjut dalam Rakernas LPTNU pada 8 hingga 10 Maret 2023, Rapat Kerja Nasional ini merupakan sarana penguatan LPTNU  agar lebih tertata dengan baik, untuk lebih memahami satu sama lain dan mengetahui berbagai permasalahan yang ada di lingkungan PTNU.

“Nanti akan ada Forum Perguruan Tinggi yang sudah sukses dan akan dijelaskan kepada PTNU lain untuk mengikuti jejaknya. Rektor perguruan tinggi yang sudah mapan juga hadir untuk membantu kita  mengembangkan PTNU,” ujarnya.

Kick Off Rakernas LPTNU

Rizqon Halal Syah, Ketua Panitia Pelaksana Pra Rakernas LPTNU mengungkapkan: Penyusunan kurikulum ke-Aswajaan dan moderasi beragama di PTKI ini sebagai awal atau kick off  Rakernas LPTNU  bulan depan.

Setelah pembuatan draf kurikulum dihasilkan diforum ini akan disosialisasikan di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, 21-22. Februari 2023 Kemudian draf dibahas dan disahkan dalam rapat kerja nasional LPTNU di Medan, Sumatera Utara, 8-10 Maret 2023.

“Salah satu yang ingin dilakukan LPTNU adalah membuat legacy banyak aspek yang terkait dengan penguatan konsolidasi tata kelola universitas. Kami kebetulan mengemban tugas di LPTNU untuk menerjemahkan gagasan-gagasan pengurus agar dapat dilaksanakan diseluruh  PTKI . Kami mulai dengan perumusan Kurikulum ke-Aswajaan,” jelas Rizqon.

Dia menegaskan bahwa kurikulum yang  disusun tidak hanya ditulis di atas kertas tetapi akan digunakan oleh seluruh PTNU seluruh Indonesia dengan kawalan dibawah Balitbang Kementerian Agama agar lebih orientatif.

“Hari ini, kami meminta kita sangat mampu Menyusun dan merumuskan sebuah draf yang penting agar bisa menjadi referensi bagi PTNU di kemudian hari. Di UNU Purwokerto tanggal 21 sampai 22 Februari 2023, biar drafnya tidak mentah dan lebih mengerucut. Sehingga bisa diluncurkan pada 8 Maret di Rapat Kerja Nasional.” katanya. Rizqon

Dalam Rakernas ini turut hadir perwakilan dari masing-masing PTNU dari berbagai daerah di Indonesia. Turut hadir Sekretaris LPTNU, Ahmad Suaedy, beserta Tim Perumus Kurikulum Ke-Aswajaan dan Moderasi Beragama  Marzuki Wahid dan Program Sensor Agama, Muhammad Ulinnuha dan Khamami Zada.

(red/mading)