Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (LP Ma’arif NU) PBNU kembali menyelenggarakan Penguatan Pendidikan Literasi dan Numerasi bagi kepala sekolah dan guru di bawah Satuan Pendidikan LP Ma’arif NU.
Tercatat, sebanyak 145 Guru dan Kepala Sekolah dari berbagai daerah di Provinsi Lampung mengikuti kegiatan ini, 23–27 Februari 2023, secara langsung di Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Ketua PBNU, KH. Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag. Dirinya menegaskan tentang pentingnya Penguatan Literasi bagi pembangunan peradaban.
“Penguatan literasi dan numerasi ini merupakan bentuk membangun peradaban, mari kita bersyukur dengan kenyataan bahwa Lampung adalah salah satu wilayah yang beruntung untuk melaksanakan kegiatan ini,” ungkapnya.
“Sebab kekayaan manusia bukan hanya berbentuk materi, yang tak terbatas justru berupa pengetahuan, ilmu-ilmu, bacaan dan tulisan yang diterapkan secara terus-menerus. Mereka abadi dan tidak akan hilang atau berkurang, maka kita harus terus mengejar ilmu-ilmu pengetahuan tersebut,” lanjutnya.
Selanjutnya, mewakili Direktur Program Organisasi Penggerak LP Ma’arif NU PBNU, Ahmad Izzuddin berpesan agar semua yang terlibat dalam kegiatan dapat serius dan penuh semangat karena belum tentu guru yang lain juga dapat terlibat langsung.
“Kami berharap para peserta mengikuti kegiatan ini dengan serius dan penuh tanggung jawab sehingga dapat menularkan ilmu yang ada bagi guru lain di sekolah,” ucap Izzuddin.
“Kelak, penguatan literasi dan numerasi ini juga akan membawa dampak manfaat bagi satuan pendidikan secara umum, dan bagi peserta didik secara khusus sebagai bekal kompetensi yang akan berguna di masa depan,” lanjutnya.
Selanjutnya, selain kegiatan penguatan literasi dan numerasi, kegiatan yang juga akan dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut ialah pendampingan penguatan pendidikan literasi dan numerasi serta juga melakukan monitoring.
“POP LP Ma’arif tahun ini ditutup dengan penyelenggaraan unjuk prestasi dan refleksi pengalaman guru dan sekolah serta seminar nasional,” terang Izzuddin.
Kegiatan ini berlangsung empat hari dengan pembagian beberapa kelas dan dua kategori menjadi kelas literasi dan kelas numerasi dengan berbagai media serta alat peraga untuk memaksimalkan pelatihan, sehingga bisa menimbulkan keikhlasan dan juga rasa cinta dalam penerapannya nanti. (Mading/Red)