Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah telah mempertimbangkan untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi. Budi mengaku sudah mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo dan para Menko lainnya.
“Khususnya mengenai strategi dari pandemi menjadi endemi, kita sudah siapkan protokolnya,” ujarnya pada konferensi pers virtual pada Minggu, 27 Februari 2022.
Seperti dilansir Tempo, Dia menerangkan bahwa Presiden Jokowi meminta agar keputusan untuk wacana tersebut dipertimbangkan dengan hati-hati. Dan harus melihat dari berbagai sisi yakni sains, kesehatan, sosial, budaya dan ekonomi.
“Jadi tidak hanya kesehatan atau sains saja yang digunakan. Itu yang terjadi di negara lain,” katanya.
Arahan Presiden Jokowi agar semuanya dibuat seimbang jangan terlampau banyak menggunakan murni, misalnya pertimbangan sosial, politik atau yang lainnya.
“Sehingga pengambilan keputusan di Indonesia akan jauh lebih baik,” tutupnya.
Pandemi, Endemi dan Epidemi
Selain Indonesia, beberapa negara di belahan dunia lain telah melakukan transisi status pandemi menuju endemi, seperti Inggris, Denmark dan Singapura. Lantas, apa itu endemi? apa perbedaan antara pandemi, endemi dan epidemi?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), endemi adalah penyakit yang menginfeksi suatu wilayah atau populasi masyarakat. Wabah penyakit ini terjadi secara konsisten di wilayah geografis tertentu.
Berdampingan dengan masyarakat setempat, endemi akan selalu hadir di daerah tersebut. Salah satu contohnya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Epidemi, di sisi lain, adalah penyakit menular yang tersebar luas dan menimbulkan banyak korban. Peningkatan angka infeksi penyakit ini lebih tinggi dari biasanya dan terjadi secara tiba-tiba. Misalnya kasus flu burung di Indonesia tahun 2012.
Pandemi adalah wabah penyakit yang menyebar ke seluruh dunia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan bahwa pandemi adalah epidemi yang tersebar luas di banyak negara atau benua dan mempengaruhi banyak orang.
Status pandemi diberikan ketika penyakit baru menyerang orang-orang di seluruh dunia yang tidak kebal terhadap penyakit tersebut, seperti pandemi Covid-19 yang sedang kita rasakan saat ini.
Perbedaan dampak Pandemi, Epidemi, dan Endemi
Ada berbagai tingkat keparahan antara penyakit endemik, menular dan menular. Mengutip Pusat Peragaan Sains dan Teknologi (PP-IPTEK) Badan Riset dan Inovasi (BRIN), perbedaannya adalah sebagai berikut:
Endemi
Ketika terjadi endemi, perubahan kondisi akan meningkat secara signifikan, tetapi terlokalisasi di satu area. Tingkat keparahan dapat diamati berdasarkan populasi, lingkungan, atau wilayah.
Epidemi
Ciri yang paling mencolok dari suatu epidemi adalah jangkauan dan penyebarannya yang lebih besar. Suatu daerah dapat dikatakan mengalami epidemi, jika tingkat keparahan penyebaran suatu penyakit lebih besar ke wilayah yang lebih luas. Transmisinya cepat, sehingga sulit dihentikan.
Pandemi
Status pandemi ditetapkan ketika suatu wabah menyebar ke seluruh dunia dan menjadi tidak terkendali. Situasi ini terjadi sepanjang waktu dan mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia.
Apakah Indonesia Siap Melakukan Transisi Menuju Endemi?
Menurut Direktur Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan, pandemi COVID-19 bisa menjadi endemi pada 2022 jika syarat dan ketentuan tertentu terpenuhi. WHO juga memprediksi bahwa pandemi bisa berakhir ketika tingkat vaksinasi global mencapai 70%.
“Apa yang perlu kita lakukan adalah mencapai tingkat kejadian penyakit yang rendah dengan vaksinasi maksimum dari populasi kita sehingga tak ada yang harus mati. Itulah akhir dari keadaan darurat dalam pandangan saya. Itulah akhir dari pandemi,” ungkap Ryan seperti yang dikutip dari CNBC Internasional.
Baca juga: Dua Tahun Pandemi, PTM dan Narasi Bias “Learning Loss”
Presiden Joko Widodo meminta agar keputusan tersebut dibuat secara matang serta diterapkan dengan penuh hati-hati. Pertimbangan aspek mencakup sains, kesehatan, sosial, budaya dan ekonomi juga perlu diperhatikan.
“Arahan Bapak Presiden agar diterapkan dengan hati-hati dan agar pertimbangan saintifik-nya, pertimbangan kesehatannya digunakan secara berimbang dengan pertimbangan sosial budaya maupun ekonomi,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi.
Pemerintah juga sedang menyusun strategi terkait transisi dari pandemi ke endemi. Keputusan yang dibuat mempertimbangkan berbagai pendekatan untuk sampai pada keputusan yang baik dan tepat.
Mari bersama wujudkan tahun 2022 sebagai akhir pandemi COVID-19 dengan ikut vaksinasi yang diselenggarakan dari pemerintah.
Diolah dari berbagai sumber.
Penulis: Wachid Ervanto