Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) merambah kader di luar negeri. Sekarang sudah terbentuk lagi Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Fatayat NU Inggris. ’’Sahabati Ulfa Abdullah sebagai ketuanya,’’ kata Hj Margaret Aliyatul Maimunah selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).
Hj Margaret Aliyatul Maimunah semakin optimistis menatap Fatayat NU ke depan. ’’Saya kira ini menjadi salah satu upaya menuju abad kedua Nahdlatul Ulama. Fatayat NU harus mulai berani merambah eksistensinya di negara-negara Eropa. Negara-negara seperti Amerika sebagai sasaran untuk perluasan kelembagaan, perluasan penyebaran Islam berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyah.”
Perlu diketahui Bersama bahwa, di antara yang dilakukan PP Fatayat NU saat ini adalah menggenjot kaderisasi. ’’ Dari hasil refleksi juga dan melihat kondisi yang ada termasuk di PW dan PC, jargon yang muncul kemudian, menguat bersama, maju bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia,’’ ujar Ning Lia—panggilan karibnya.
Baca juga: Asrorun Ni’am Dikukuhkan sebagai Guru Besar Fikih UIN Jakarta
Dari bulan desember yang lalu sudah ada 11an PCI Fatayat NU Malaysia, Hongkong, Taiwan, Azerbaijan, Jerman, Yordania, Mesir, Brunei, dan Arab Saudi. Dua terakhir baru terbentuk setelah saya terpilih,’’ ujarnya.
Kondisi PCI Fatayat NU satu dengan yang lainnya berbeda. Di Taiwan dan Hongkong misalnya. ’’Itu banyak pekerja migran. Di Mesir itu mahasiswa. PCI Fatayat yang sudah ada tentu butuh didampingi agar lebuig terarah dan merasa diopeni. Ini yang kami bangun agar gerakannya selaras,’’ imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, lanjutnya, beberapa waktu lalu ke Mesir. ‘’Ada 600 kader yang ikutkaderisasi, bersamaan Ansor dan Fatayat. Setelah itu ke Malaysia. Karena sempat ada masalah, PCI-nya akan terancam bubar. Kami mencoba mediasi, sekarang jalan lagi. Habis itu, Brunei, bentuk PCI. November tahun lalu sekalian umrah bentuk PCI Arab Saudi. Lanjut Hongkong, kami melaksanakan kaderisasi. Sekarang mau jalan ke Taiwan. Pelantikan sekaligus kaderisasi,’’ terangnya.
Margaret ingin Fatayat dirasakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Fatayat merupakan organisasi keagamaan yang fokus ke perempuan dan anak. ’’Fatayat itu memberi servis bukan idealis. Ikut memberi kontribusi terkait persoalan-persoalan perlindungan perempuan dan anak,’’ jelasnya.