Solo – Pada Kamis malam (19/1/2023) Side Event Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) Menampilakan hiburan Empat Negeri oleh grup musik Suluk Tajuk Menara Kudus di Halaman Pura Mangkunegaran.
Suluk Tajuk Menara merupakan grup musik asal Kota Kretek yang didirikan oleh Yayasan Menara dan Makam Sunan Kudus.
Suluk Tajuk Menara Kudus menampilkan sholawat, dan lagu. Uniknya mereka mengkolaborasikan berbagai macam alat musik, seperti gamelan, hadroh, pop. Mereka juga mengaransemen sholawat dengan musik perpaduan antara Jawa, China, dan Arab.
Hadir dalam kegiatan tersebut Budayawan Candra Malik, Sosiawan Budi Sulistyo yang lebih dikenal dengan Sosiawan Leak dari Surakarta, Akademisi dan Budayawan Abdul Jalil.
Salah satu sholawat yang dibawakan oleh Tajuk Menara Kudus adalah Sholawat Indonesia Aman yang merupakan karya dari Cucu Sunan Kudus ke 14 yaitu Raden KH Asnawi Kudus. Sholawat ini diciptakan untuk menyambut kemerdekaan Indonesia.
“Setidaknya ada dua kata kunci dalam Sholawat Indonesia Aman ini, yang pertama Sirril Ula bahwa kemerdekaan itu adalah rahasia sebuah kebahagiaan, rahasia sebuah kehormatan. Lalu ujung sholawat ini, bisa dicek satu-satunya shalawat karya ulama Indonesia yang mencantumkan kata Indonesia di dalamnya,” ungkap Dr. Abdul Jalil.
Sementara itu Budayawan Candra Malik mengatakan bahwa kaitannya dengan Sholawat Indonesia Aman dengan kemerdekaan Indonesia adalah menunjukkan peran dan jasa besar Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah.
“Ini sekali lagi membuktikan bahwa kita benar-benar tidak bisa mengabaikan peran dan jasa besar ulama, dalam hal ini tentu saja dari Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah. Bahwa beliau-beliau ini bukan hanya menjaga Nahdlatul Ulama, tetapi juga PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Sosiawan Leak membacakan puisi yang berjudul “Orang-Orang Bersarung. Puisi tersebut menceritakan perjuangan Nahdlatul Ulama dari sejak didirikan hingga saat ini.