Ziryab Sang Maestro Musik Andalusia Bagian 2

1174
Musik
Foto oleh Nick Bondarev dari Pexels

Di bidang musik, Ziryab adalah orang pertama yang memperkenalkan ‘ud ke Spanyol dan Eropa pada umumnya—di Eropa, instrumen musik ini lebih dikenal dengan sebutan lute. Dia, bersama al-Kindi, dianggap sebagai musisi yang menambahkan senar kelima [senar bas bagian atas] pada instrumen ‘ud dan menggantikan plektrum kayu dengan pena elang.

Mengembangkan Tradisi Musik Andalusia

Dia mengembangkan tradisi musik Andalusia yang berbeda dari tradisi musik timur di Mekah, Madinah, Damaskus, dan Baghdad, dan diakui sebagai pencipta genre musik “nawba”—di Eropa dikenal dengan istilah “suite”—yang merupakan struktur dasar tradisi musik Andalusia di Afrika Utara modern.

Tidak jarang musisi modern bahkan hingga saat ini, khususnya di Afrika Utara, mengklaim bahwa musik mereka diturunkan langsung dari praktik musik dan pertunjukan Ziryab. Dia diyakini pernah menyusun repertoar dengan 24 nawbaat—suite vokal dan instrumental.

Setiap nawba merupakan gabungan dari potongan vokal dan instrumental yang disusun dalam sembilan gerakan dan setiap gerakan memiliki ritme sendiri.

Ziryab diriwayatkan menghafal lirik dan melodi dari sepuluh ribu lagu—beberapa di antaranya merupakan karya Ptolemy dari Alexandria—dan menciptakan lagu-lagunya sendiri yang tak terhitung banyaknya.

Pendiri Konservatori Musik

Menata ulang teori musik, mengembangkan parameter-parameter ritmis dan metris bebas, dan menciptakan cara-cara baru berekspresi seperti nawbah, zajal dan muwashshah—genre muwashshah dapat dilihat contonya dalam lagu “Lamma Bada Yatathanna” yang dinyanyikan oleh beberapa musisi seperti Lena Chamamyan, Hamza el Din, dan Sami Yusuf di kanal YouTube.

Ia juga dianggap sebagai pendiri konservatori musik pertama di dunia, yang di dalamnya para siswa mempelajari ilmu harmoni dan komposisi. Julian Ribera, seorang filolog dan musikolog Spanyol, berpendapat bahwa “counterpoint” dan “polifoni” pertama kali dikembangkan di Konservatori Cordoba sekitar 1000 M.

Prestasi dan kontribusi besar Ziryab di Andalusia itu telah mendorong Julian Ribera untuk menahbiskan Ziryab sebagai peletak dasar seni musik Spanyol dan tokoh utama di balik penetrasi musik Arab di Spanyol.

Kiblat Baru Dunia Mode

Selain memberikan kontribusi besar dalam bidang musik, Ziryab juga membawa inovasi di bidang adat istiadat, tata krama, dan budaya kesopanan, di antaranya adalah gaya rambut baru (poni di dahi, bukan rambut dibelah tengah, dan potongan rambut pendek, bukan rambut panjang sebagaimana kebiasaan laki-laki Abad Pertengahan)

Pemakaian deodoran yang tidak menodai pakaian, pemakaian gaun putih di musim panas, penggunaan taplak meja kulit, mengganti gelas emas dengan gelas kaca dan kristal, memperkenalkan resep kuliner baru seperti asparagus, peralatan makan baru, mode busana baru, dan bahkan permainan catur dan polo.

Singkatnya, Ziryab merevolusi banyak aspek mode, gaya hidup dan tata krama di Andalusia pada Abad Pertengahan. Rincian tentang kontribusi Ziryab ini dapat dibaca dalam kitab al-Muqtabis karya Ibn Hayyan dan Nafh al-Thib karya al-Maqqari.

Tak Lekang oleh Waktu

Prestasi Ziryab membuatnya dihormati oleh generasi berikutnya, bahkan hingga hari ini. Di dunia Muslim, terutama di Timur Tengah, tidak ada satu negara pun yang tidak memiliki jalan, hotel, klub, atau kafe yang dinamai menurut namanya. Di Barat, banyak cendekiawan dan musisi memberikan penghormatan kepadanya hingga hari ini.

Carl Davila, dalam tulisannya yang bertajuk Fixing a Misbegotten Biography: Ziryab in the Mediterranean World, berpendapat bahwa biografi modern seputar Ziryab terkesan menempatkan tokoh ini sebagai sosok semi-legendaris yang kisah hidupnya berfungsi sebagai semacam figur retoris.

Lebih dari itu, kekuatan simbolis dari nama Ziryab bahkan melampaui penggunaan yang agak misterius dalam literatur sejarah.

Ziryab sebagai Ikon dari Berbagai Produk

Di Maroko, misalnya, terdapat Ensemble Ziryab dan sebuah orkestra Andalusia bernama Abna’ Ziryab (putra-putra Ziryab). Fenomena Ziryab tidak terbatas di Maroko: ada Hotel Ziryab di luar Granada, Spanyol, serta Kafe ́ Ziryab di Granada.

Pada pertengahan 1990-an, ada Trio Ziryab yang berbasis di Yerusalem yang merilis dua CD. Naseer Shamma, musisi dan pemain ‘ud Irak, merilis CD berjudul Maqamat Ziryab pada 2002.

Paco de Lucia, gitaris flamenco Spanyol garda depan, bersama Chick Corea, pianis jazz asal Amerika, merilis CD berjudul Ziryab pada tahun 1990.

Terkait inovasi kuliner legendaris Ziryab, ada sebuah buku karya Farouk Mardam-Bey berjudul La cuisine de Ziryab (dalam edisi Prancis, Inggris, dan Spanyol), dan Ziryab juga muncul di Oxford Companion to Food karya Alan Davidson.

Ziryab juga digunakan sebagai nama grup penulis Arab-Amerika bulanan di New York City dan sebuah perusahaan produksi di Khartoum, Sudan.

Terakhir, dan mungkin yang paling aneh, ada band rock Heavy Metal bernama Ziryab di pulau Mallorca, Spanyol, pada pertengahan 1990-an.

Penulis: Rahmat Hidayatullah