Ubah Insecure, Dengan Penuh Syukur (Self love is the best love)

901
insecure
photo by aziz acharki on unsplash

Pernahkah kamu merasa bahwa dunia ini tidak selalu ada dipihak mu? atau pernahkah kamu merasa tidak aman dengan kata lain, takut melangkah karena penampilan, karir, atau bahkan kegagalan yang pernah kamu alami ?  jika jawabanmu iya tandanya kamu sedang merasa tidak percaya diri atau insecure.

Insecure adalah istilah untuk menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, hingga merasa tidak percaya diri.

Merasa insecure ketika melakukan suatu hal itu wajar dan normal-normal saja. Namun, ketika rasa insecure itu dibiarkan maka ketakutan yang kita alami akan sulit untuk diatasi. Seperti, kegiatan belajar terganggu, menghambat potensi, dan mungkin bisa membuat diri kita enggan untuk bersosialisasi. Contoh penyebab perasaan insecure bisa terjadi kapan saja dan oleh siapa saja, misalnya, ketika kita mungkin pernah mendapatkan perlakuan dipandang sebelah mata oleh orang lain atau perlakuan overprotective dari orang tua, teman, kerabat, bahkan pasangan. Bisa juga terjadi karena kurangnya self-love atau rasa cinta kepada diri sendiri.

Baca juga: Memahami Perbedaan Cinta dan Nafsu Secara Utuh

Jika hal ini dibiarkan terjadi tentunya akan berakibat buruk bagi kesehatan diri kita, baik fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menerapkan self-love dan mengubah perasaan insecure menjadi lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki, menerima segala apa yang ada dalam diri kita. Tidak perlu merasa takut dan merasa diri tidak berguna. Berikut 4 langkah yang akan membantu kita merubah rasa insecure menjadi rasa bersyukur.

Berhenti Membandingkan Diri  Dengan Orang Lain

Hampir semua orang pasti pernah membandingkan dirinya dengan orang lain. Namun tau kah kamu, membandingkan diri dengan orang lain bukan lagi hal yang baik bagi diri kita, apalagi menjadikan orang lain sebagai patokan kualitas hidup kita. Kebiasaan ini dapat memicu perasaan iri yang dapat menurunkan rasa percaya diri, menghambat potensi, memicu Quarter Life Crisis, bahkan menimbulkan perasaan tidak berharga atau menyalahkan diri sendiri.

Sebagai contoh, biasanya ketika teman mu membicarakan kesuksesnya maka seketika kamu akan berpikir, “ Andai saja dulu aku begitu, pasti hari ini aku tidak seperti ini“ atau ketika tiba tiba kamu bertemu teman lama dan seketika dia bilang “ loh kok kamu sekarang gendutan, ga kayak dulu pas masih SMA“ kalimat-kalimat seperti itu yang tidak bisa kita hindari pengaruh negatif yang menjadikan dirimu tidak percaya diri atau bahkan malu dengan diri kamu hari ini. /Percayalah setiap orang memiliki keunggulan masing-masing, jangan pernah khawatir terhadap kemampuan dan penampilan yang kamu miliki, cukup syukuri dan ubah kalimat negatif itu menjadi sebuah kalimat positif bahwa kamu perlu mengasah dan gali terus kemampuan yang kamu miliki agar kamu bisa lebih bermakna berdasarkan versi dirimu sendiri

Mengenali Dan Menerima Emosi

Dalam setiap waktu yang kita lalui tentu tidak setiap saat kita merasa bahagia. Terkadang kita merasa sedih, kecewa, marah, khawatir, dan begitu beragam emosi yang pernah kita lalui. Langkah awal yang paling sedikit sulit adalah ketika  menerima perasaan itu.Terkadang kita pernah menipu diri sendiri dengan berpura-pura baik-baik saja, padahal seharusnya emosi kesal muncul ketika orang lain membicarakan sesuatu hal yang menyinggung, seperti mengkritik fisik, karir dan hal pribadi lainnya. Namun kita menolak untuk mengekspresikan hal tersebut dan malah menunjukan sikap lemah. Memang baik menjaga perasaan sesama, namun hal itu bukan berarti kita menjadi tidak jujur dengan perasaan kita. Jadi cobalah mulai untuk sedikit belajar menolak, menanggapi emosi dengan bijak, ketika kamu sedih terimalah emosi sedih, ketika kamu marah marahlah dengan bijak dan terima kemarahanmu tanpa mengahakimi dirimu dan orang lain tapi tanggapi dengan sebaik mungkin.

Meluangkan Waktu Untuk Diri Sendiri

Kita terkadang terlalu sibuk menghabiskan waktu untuk pekerjaan, tugas, atau bahkan orang lain. Sampai tanpa sadar segala yang kita lakukan bukan murni untuk diri kita sendiri, melainkan untuk membahagiakan orang lain.

Perlu kita sadari, hidup ini bukan hanya sekedar membahagiakan banyak orang saja, namun ada saatnya kita membahagiakan diri sendiri. Karena perlu kita ingat bahwa kita tidak bisa membahagiakan banyak orang, dan membahagiakan banyak orang bukanlah tugas kita karena tugas kita hanyalah fokus terhadap diri dan tugas-tugas yang harus kita kerjakan. Maka dari itu kamu harus memenuhi tugasmu yaitu membahagiakan diri dengan memahami apa yang kamu butuhkan. Jika pekerjaanmu sangat padat, maka kamu perlu luangkan waktu setidaknya 10 menit untuk mengingat bahwa diri kita layak untuk menikmati waktu tanpa ada gangguan pekerjaan dan lain-lain.

Memaafkan dan Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois. Justru dengan mencintai diri sendiri, kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik lagi. Diantara kita ada yang harus melewati masa-masa sulit dalam hidup sampai rasanya tidak punya harapan apa-apa lagi. Namun dengan kembali mencintai diri sendiri dan membenahi diri. Cahaya baru dalam hidup akan kembali rasa insecure dalam hidup akan berubah menjadi penuh syukur.

Mencintai diri sendiri bukan hanya berbicara tentang fisik, menjaga asupan makanan dengan diet dan asupan gizi. Mencintai diri sendiri bukan hanya berbicara tentang pencapaian prestasi, yang mana kegagalan merupakan bentuk Anti-Garis Keras dalam hidup. Melainkan mencintai diri sendiri adalah ketika kita berbicara mengenai ikhlas dan memaafkan diri akan kegagalan yang kita lalui, kemarahan yang sering terjadi dan menghukum diri dengan merekontruksi kesalahan itu dipikiran, mengingatnya, lalu kembali lagi menyalahkan diri sendiri sampai kita lupa berpikir betapa lelahnya terus- menerus menyalahkan diri.

Kini waktunya kita sadar bahwa belajar memaafkan diri sendiri adalah salah satu cara untuk berdamai dengan diri, meninggalkan masa lalu, melangkah lebih maju dan mencapai impian dalam hidupmu. Karena tidak ada yang sempurna didunia ini. Tidak ada seorangpun yang tidak pernah melakukan kesalahan dan sungguh tidak apa-apa jika kesalahan itu terjadi karena dengan kesalahan dan kegagalan yang kamu alami akan ada banyak pintu kebaikan atas kehendak-Nya yang terbuka. Saatnya ubah rasa insecure dengan penuh syukur dan karena cinta terbaik adalah cinta terhadap diri kita sendiri.

Penulis: Regina Puspita Sari