Serangkaian pengumuman penerimaan mahasiswa baru beberapa bulan terakhir disambut sukacita sekaligus menegangkan oleh para calon mahasiswa baru di seluruh penjuru Indonesia. Beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta sudah mulai membuka pendaftaran bagi para lulusan SMA/SMK sederajat. Para Pemburu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) tentunya juga sudah menyiapkan diri (belajar) untuk mengikuti seleksi demi seleksi penerimaan mahasiswa baru. Masing-masing perguruan tinggi atau kampus punya berbagai macam jalur penerimaan mahasiswa baru, dengan prosedur, kriteria, dan regulasinya tersendiri tentunya.
Sayangnya, sejak satu tahun yang lalu, sistem pendidikan di Indonesia memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau daring di semua tingkatan lembaga pendidikan, tak terkecuali perguruan tinggi. Hal ini tidak lepas dari situasi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Seperti yang kita ketahui, bahwa pandemi ini tidak hanya membatasi dan menyerang dalam sektor Pendidikan saja, melainkan hampir semua sektor turut merasakan dampak dari virus yang diklaim berasal dari negara China ini.
Baca juga: Mengapa Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia Masih Kurang Efektif?
Salah satunya ekonomi, sinergitas dan keterkaitan antara pendidikan dan ekonomi tidak bisa dipisahkan, dan seringkali terjadi para lulusan SMA/SMK sederajat menunda atau bahkan tidak melanjutkan ke jenjang perkuliahan dikarenakan tuntutan ekonomi yang tidak bisa terakomodasi dengan baik.
Berseberangan dengan hal diatas, baik para calon mahasiswa ataupun yang sudah resmi sebagai mahasiswa, sudah sangat seharusnya untuk memperbanyak rasa bersyukur karena mengisi posisi dan mendapatkan kesempatan yang banyak didambakan dan diharapkan oleh orang lain.
Sebagai reminder, perkuliahan jarak jauh sangat jauh berbeda dengan pembelajaran jarak jauh yang kita tempuh sebelumnya di tingkatan SMA/SMK sederajat. Hal ini tidak lepas dari transisi atau peralihan status kita dari siswa ke mahasiswa, yang tentunya mengharuskan kita merubah berbagai komponen yang ada dalam diri kita ketika menjadi mahasiswa, mulai dari kebiasaan (habit), pola pikir (mindset), dan banyak yang lainnya.
Tantangan perkuliahan jarak jauh sangat kompleks, mulai dari kendala teknis maupun non teknis. Berbagai kendala yang dikeluhkan oleh mahasiswa, wali mahasiswa, bahkan tenaga pengajar di kampus sendiri. Dengan itu, penulis coba jabarkan dari beberapa tips agar bisa tetap belajar fokus dan mengoptimalkan perkuliahan jarak jauh di tengah keterbatasan yang sama-sama kita ketahui kondisinya.
1. Upgrading Niat dan Target
Mencoba meyakinkan diri bahwa perkuliahan jarak jauh tak ubahnya perkuliahan tatap muka, artinya kewajiban mahasiswa seperti bersemangat, berdoa, menyimak, mencatat, mengedepankan attitude, dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan lain yang perlu diperhatikan juga hal-hal kecil seperti mandi, sarapan, berpakaian yang sopan, dan yang lainnya.
Selain itu, agar PJJ berjalan efektif, mulailah dengan menanyakan diri sendiri, ‘Apa yang mau Anda dapatkan dari setiap pelajaran?’. Hal ini bisa mendorong Anda untuk menentukan target pribadi untuk setiap bulan, pekan, bahkan harian sehingga pelajaran tetap dapat dipahami.
2. Membuat Diri dan Lingkungan yang Nyaman
Kenyamanan adalah yang utama, kenyamanan masing-masing orang juga berbeda-beda. Belajar di rumah seringkali terganggu oleh berbagai aktivitas lain apalagi jika dilakukan di tempat tidur, dapur, ataupun ruang keluarga.Demi menghindari distraksi dan rasa kantuk, carilah tempat yang dikhususkan untuk belajar. Bisa dimana saja asal bukan di kasur, meja makan, atau sofa depan televisi. Tempat yang dikhususkan untuk belajar haruslah nyaman bagi Anda. Rapikan dan beri sedikit pernak-pernik agar tidak cepat penat.
3. Menggunakan Teknik Belajar yang Sesuai
Di masa pandemi Covid-19 ini, salah satu masalah yang berkaitan dengan Pembelajaran Jarak Jauh adalah banyaknya tugas yang diberikan oleh guru. Terkadang untuk menyelesaikan tugas tersebut, kamu sampai harus begadang.
Untuk mengatasinya, kamu perlu kenali terlebih dahulu seperti apa tipe belajar kamu, karena yang paling mengerti mana cara paling efektif adalah diri sendiri. Coba eksplorasi teknik-teknik tersebut. Jika sudah mengetahuinya, pilihlah teknik belajar yang bisa membuat kamu nyaman saat belajar. Ada banyak teknik belajar efektif yang bisa kamu lakukan, misalnya teknik pomodoro, olahraga, dan Feynman.
4. Mengelola Stress dan Menyalurkannya pada Hal-Hal Positif
Kesehatan menjadi yang paling utama di tengah masih maraknya kasus Covid-19 ini. Tentunya kita harus menjaga kesehatan dengan berbagai protokol kesehatan dan anjuran-anjuran yang ditetapkan pemerintah. Jangan sampai justru kita merasakan stress yang berlebihan sehingga berimbas pada imunitas tubuh kita.
Cobalah sesekali melakukan refreshing. Refreshing yang dimaksud disini bukanlah jalan-jalan ke tempat wisata. Melainkan refreshing yang dilakukan tanpa harus keluar rumah, misalnya dengan meditasi atau mencoba beberapa hobi baru. Salah satu manfaat dari meditasi ini adalah dapat mengembalikan kondisi tubuh dan pikiran agar menjadi lebih fresh.
Selamat Belajar, PJJ bukan halangan untuk tetap menghargai amanah dari orangtua dan guru kita.
Penulis: M. Hilmy Daffa Fadhilah
(Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)