Sudah menjadi kewajiban bagi segenap generasi muda penerus bangsa Indonesia untuk memiliki jiwa leadership yang kuat dan berkarakter. Karena kemahiran dalam berbagai bidang soft skill yang ada belum menjamin kualitas sesorang dalam bersaing di era modern ini. Kemampuan seseorang dalam memimpin dapat menjadi sebuah acuan dalam pembentukan sebuah karakter serta membantuk mental seseorang agar menjadi sosok yang hebat.
Dalam islam sendiri, konsep kepemimpinan yang ideal sudah tergambar jelas dalam sosok seorang Rasulullah Saw melalui perkataan dan perbuatan yang beliau contohkan kepada umatnya. Beliau senantiasa mengajarkan kepada umatnya untuk menjadi seorang pemimpin yang sempurna atau perfet leader yang mampu hadir ditengah-tengah masyarakat dan amanah dalam mampu memberikan gagasan-gagasan dan keputusan yang transformasional.
Hal inilah yang seharusnya diperhatikan oleh para generasi muda bangsa kita. Pengembangan soft skill dalam bidang tertentu seperti desain grafis, fotografi, teknologi informatika dan lain sebagainya memang penting untuk dikembangkan, tetapi dengan memiliki kemampuan leadership yang bagus itu merupakan sebuah paket komplit yang banyak dibutuhkan. Kemampuan ini dapat membantu seseorang agar mampu bekerja secara tim dan menyatu dengan orang banyak.
Baca juga: Tantangan dan Prospek Bahasa Arab di Dunia Kerja
Memiliki kemampuan leadership yang baik bukan hanya menjadikan seseorang mampu menjadi seseorang yang siap dalam memasuki dunia pekerjaan, melaikan seseorang tersebut dapat menjadi calon pemimpin ideal yang akan meneruskan perjuangan para pemimpin bangsa Indonesia saat ini. Karena sejatinya setiap dari kita merupakan seorang pemimpin, minimal bagi dirinya sendiri serta bagi keluarganya.
Tapi ada sebuah pertanyaan yang sering muncul di kalangan masyarakat kita, yaitu apa pemimpin ideal itu? Bagaimana seseorang dapat dikatakan sebagai sosok pemimpin ideal?
Leadership Sebagai Paket Komplit Soft Skill
Menurut Imam Al-Ghazali, pemimpin ideal adalah seorang yang mampu berbuat adil di antara masyarakat, melindungi rakyat dari kerusakan dan kriminalitas, serta tidak dzalim. Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki integritas dan penguasaan dalam bidang ilmu negara serta agama, agar dalam dalam menentukan kebijakan, pemimpin bisa berijtihad dengan benar, sehat panca inderanya.
Di era modern seperti sekarang ini, seorang pemimpin juga dituntut untuk mampu mengambil resiko dalam pengambilan keputusan, berdasarkan aspek-aspek yang ada seperti aspek sosial, budaya, politik dan teknologi. Sebagaimana yang dilakukan oleh para pemimpin kita saat ini dalam menghadapi musibah pandemi covid-19 yang menerapkan kebijakan ketat dalam penerapan protokol kesehatan, pemberlakuan PPKM serta mengadakan vaksinasi covid-19.
Dalam rumusan teori pemimpin dari segi aspek sosial dikatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. teori ini menyebutkan bahwa leaders are built not burned, artinya setiap orang bisa menjadi pemimpin asal mendapat kesempatan dan pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun tidak memiliki bakat atau pembawaan.
Dengan demikian, sudah menjadi tantangan tersendiri bagi setiap universitas, institut serta berbagai institusi perguruan tinggi yang ada di negeri ini untuk mampu mencetak para pemimpin yang ideal dan dibutuhkan bagi masyarakat kita. Hendaknya setiap institusi dapat memfasilitasi segala sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kemampuan leadership mahasiswanya, seperti kampanye aktif berorganisasi atau mengadakan pelatihan kepemimpinan.
Karena disamping faktor akademis, faktor non akademis adalah hal yang penting yang harus dipersiapkan agar mampu mencetak para generasi penerus bangsa yang ideal dan dapat bersaing. Bagaimana hari ini kampus bisa menjadikan mahasiswanya sanggup berbicara banyak didepan publik, tidak hanya sibuk dengan urusan nilai dan perkuliahan saja Sebagaimana yang tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi poin ketiga yaitu “pengabdian kepada masyarakat”.
Tips Meningkatkan Kemampuan Leadership
Meningkatkan Kemampuan Leadership merupakan sebuah bekal yang sangat penting bagi generasi muda bangsa Indonesia. Karena diharapkan nanti dimasa depan, generasi muda bangsa kita mampu berbicara banyak dan sanggup mengangkat derajat bangsa Indonesia agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kemudian bagaimana cara meningkatkannya? Simak beberapa tips berikut ini:
- Melatih Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kunci seorang pemimpin agar mampu memimpin rekan-rekannya dengan baik. Karena apabila seorang pemimpin tidak disiplin, bisa dipastikan bahwa kelompok yang ia pimpin akan berjalan dengan tidak baik. Maka dari itu hendaknya generasi muda saat ini mampu meningkatkan kedisiplinan dalam kehidupannya.
Melatih kedisiplinan dapat dilakukan dari hal yang kecil, misalnya disiplin waktu, tidak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Kemudian melatih diri untuk disiplin dalam mengatur kegiatan yang ada. Bagaimana anak muda hari ini mampu memilah-milah mana kegiatan yang harus diutamakan dan mana yang tidak.
- Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi dan Public Speaking
Seorang pemimpin pada dasarnya harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar tidak terjadi banyak kesalahpahaman kepada anggotanya. Karena biasanya salah satu penyebab kenapa sebuah organisasi dapat hancur lebur adalah buruknya komunikasi yang terjalin dalam organisasi tersebut sehingga koordinasi antar lini dalam organisasi tersebut tidak berjalan maksimal.
Ketika berhadapat dengan sebuah masalah lalu kemudian datang masalah yang lain, pemimpin tersebut harus mampu memprioritaskan mana masalah yang harus terlebih dahulu diselesaikan serta mampu menyampaikannya dengan baik kepada bawahannya. Pemimpin juga harus mampu menjelaskan masalah apa yang sedang terjadi dan apa gagasan yang akan ia berikan.
Kemampuan seseorang dalam memimpin akan mudah dinilai dari bagaimana ia berbicara dihadapan orang banyak. Untuk itu meningkatan kemampuan public speaking menjadi sangat penting agar seorang pemimpin mampu menarik kepercayaan para anggotanya agar mau bersama-sama bekerja dalam satu tim.
- Melatih Kemampuan Membaca Keadaan
Di era modern seperti sekarang ini, media informasi publik menjadi salah satu aspek yang mengalami perkembangan pesat. Seperti hadirnya sosial media yang hari ini mampu menggeser eksistensi media-media mainstream yang sebelumnya sudah berjaya. Dampak positif yang dirasakan salah satunya adalah kita semua bisa mengetahui info dan berita aktual dengan mudah.
Namun seringkali kemajuan tersebut dapat disalahgunakan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab seperti maraknya informasi hoax yang beredar di masyarakat. Untuk itu hendaknya para generasi muda mampu memilah dan memilih mana informasi yang valid dan tidak. Sehingga nantinya dapat diaplikasikan dengan baik agar mampu membaca keadaan dengan baik.
Baca juga: Empat Hal Penting Yang Harus Dijaga Setiap Manusia
Dengan adanya kemampuan membaca keadaan dengan baik, maka hal itu dapat memudahkan seorang pemimpin agar dapat mengambil keputusan secara matang dan penuh pertimbangan dari berbagai aspek berdasarkan situasi dan kondisi yang berlaku. Pemimpin dapat menentukan apa penyebabnya dan bagaimana penyelesaiannya berdasarkan pembacaan yang matang.
- Melatih Kemampuan Berfikir Kritis
Melatih kemampuan membaca keadaan harus ditunjang dengan kemampuan berfikir kritis, fleksibel dan transformatif. Artinya bagaimana kemampuan berfikir seseorang dapat menunjang isu dan wacana yang ada agar mampu diaktualisasikan dalam suatu gagasan ataupun program kerja yang ideal. Berfikir kritis juga mampu membuat seseorang tidak gegabah melakukan sesuatu.
Kemampuan berfikir kritis juga mampu membantu seorang pemimpin dalam pengambilan sebuah keputusan. Dalam memilah dan memilih segala macam permasalahan yang terjadi, seorang pemimpin dituntut untuk mampu membedah akar permasalahan yang, memberikan sebuah gagasan penyelesaian lalu mendiskusikannya dengan para anggota.
- Aktif di Organisasi atau Komunitas
Sudah menjadi rahasia umum apabila kebanyakan pemimpin-pemimpin hebat di negeri kita ditempa dan dibesarkan dari sebuah organisasi. Karena dalam sebuah organisasi atau komunitas, seseorang akan berinteraksi langsung dengan berbagai macam sosok yang memiliki karakter dan pemikiran yang berbeda-beda.
Organisasi juga melatih seseorang untuk terbiasa bertemu dengan suatu konflik sehingga orang tersebut nantinya akan mampu memahami manajemen konflik yang cocok diterapkan. Disamping itu mental seseorang akan lebih cepat terbentuk sehingga pada akhirnya orang tersebut akan terbiasa dan tidak panik dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
Berpartisipasi dalam sebuah organisasi juga mampu melatih kemampuan memahami karakter orang lain sehingga dengan sendirinya kedewasaan dalam berfikir dan bertindak dengan sendirinya akan tumbuh. Dan tentunya seseorang harus mampu memilih organisasi mana yang tepat dan tidak bertentangan dengan ideologi Pancasila serta undang-undang dasar (UUD) 1945.
- Bersungguh-sungguh Untuk Terus Belajar
Sejatinya dalam belajar dan menuntut ilmu, kita dituntut untuk terus menerus dan tidak cepat merasa puas. Karena setiap generasi muda calon pemimpin bangsa harus berani melangkah kedepan dan meninggalkan zona nyamannya. Dengan terus menerus belajar, seseorang dapat mengetahui hal-hal baru yang belum pernah ia ketahui.
Semua aspek kehidupan, segala bentuk keadaan dan setiap waktu yang berjalan merupakan ilmu yang harus kita raih. Tidak hanya di ranah akademik saja, ilmu bisa di raih dari setiap kegiatan yang kita lakukan dari bangun tidur sampai tidur kembali. Sehingga pada akhirnya pikiran seseorang akan terbuka dan sadar bahwa dunia ini begitu luas dan harus dipelajari kembali.
Sehingga nantinya kita semua akan sadar, bahwa sebenarnya manusia ini adalah salah satu makluk ciptaan Tuhan yang maha kuasa dan tidak panas untuk menyombongkan apa yang ia miliki. Dari situlah nanti akan muncul jiwa-jiwa kebijaksanaan dan keinginan untuk saling membantu. Sampai akhirnya akan lahir sosok-sosok pemimpin yang bijaksana dan ideal bagi masa depan bangsa Indonesia.
Penulis: Muhammad Ahsan Rasyid