Selama ini terkadang ada anggapan bahwa sekolah yang baik itu dilihat dari mewahnya bangunan gedung, fasilitas lengkap yang tersedia, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Padahal menurut ahli pendidikan, sekolah yang baik itu memiliki beberapa indikator yang harusnya menjadi pertimbangan khususnya bagi orang tua yang hendak menitipkan anaknya di sekolah tersebut.
Pakar pendidikan asal Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Otib Satibi Hidayat dalam bukunya berjudul Pendidikan Karakter Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21 (2020: 118-121) menjelaskan setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan sekolah dikatakan baik sebagaimana berikut.
1. Efektivitas Program
Aspek yang perlu diperhatikan adalah efektivitas program sekolah agar senantiasa dapat membentuk kepribadian anak yang bermoral, berakhlak mulia, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkarakter bangsa.
Sekolah yang baik itu tidak terlalu mengutamakan program hura-hura, apalagi program yang berorientasi pada keuntungan semata. Pengembangan pendidikan anak pun sangat diminati oleh semua pihak, tidak terkecuali partisipasi aktif dari dunia pendidikan swasta.
Pegiat pendidikan di dunia swasta memiliki kecenderungan relatif lebih kreatif, mengingat eksistensinya yang harus senantiasa diperhitungkan oleh pengguna jasanya. Tanpa adanya kreativitas seperti itu, mustahil mereka akan bisa bertahan.
Oleh karena itu, kalangan swasta senantiasa melakukan berbagai penetrasi yang positif dan ini sangat mendukung kompetisi di kalangan penyelenggaraan pendidikan anak. Pemerintah pun dalam hal ini cukup merasa terbantu dengan partisipasi kalangan dalam swasta menyelenggarakan pendidikan.
2. Memahami Kondisi Anak Didik
Sekolah yang baik juga harus paham dengan kondisi anak didiknya dengan karakteristik yang berbeda, di mana guru saat mengajar harus memilih strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mereka. Selain itu sekolah harus mendesain proses pembelajaran dengan target agar semua anak didiknya mampu bersosialisasi dengan baik dan efektif, diharapkan anak didik mampu melakukan kerja sama dalam kelompok.
Kompetensi kerja sama dalam kelompok adalah suatu target yang memungkinkan berhasil setelah adanya kemampuan anak didik bersosialisasi dengan sesamanya. Kerja kelompok adalah proses pendidikan dan sekaligus pembentukan moralitas. Dalam kegiatan kelompok, ada pelajaran bekerja sama, saling memahami, saling membantu, toleransi, dan bertanggung jawab.
3. Komunikasi yang Baik dengan Orang Tua
Sekolah yang baik juga memiliki indikator bahwa pihak sekolah senantiasa memelihara dan membuat program komunikasi yang rutin dengan orang tua untuk membahas berbagai hal yang terkait paradigma keilmuan tentang pendidikan anak beserta problemnya. Dari program tersebut, diharapkan ada kesamaan pandangan dan pemahaman antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anaknya serta menemukan solusi terbaik jika menemukan permasalahan.
Kolaborasi ini akan terbangun dengan sendirinya dan akan mampu menghasilkan pendidikan yang berkualitas, bukan saja atas jasa para guru di sekolah, tetapi juga berkat kontribusi positif dari pihak keluarga.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa indikator sekolah yang baik setidaknya memiliki program yang efektif, memahami kondisi anak didik, dan komunikasi yang baik dengan orang tua anak. (MZN)