Strategi Gerakan Literasi Digital di Keluarga

1312

Dalam satu dekade terakhir, istilah “literasi” sangat populer seiring dengan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai sektor kehidupan. Saling keterkaitan itu sebab adanya kebutuhan ‘keterampilan’ tertentu ketika seseorang menggunakan suatu perangkat, aplikasi atau program, khususnya yang berbasis digital.

Pada konteks ini pengertian literasi dapat dipahami sebagai seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah yang didukung dengan perangkat digital.

Belakangan muncul gerakan-gerakan literasi di berbagai lingkungan, seperti lembaga pendidikan, perkantoran, dan masyarakat pada umumnya. Selain itu, yang tidak kalah penting ternyata literasi juga penting untuk dimulai sejak dari lingkungan keluarga.

Sebagaimana dikutip dari buku Materi Pendukung Literasi Digital terbitan Kemendikbud yang disusun oleh Dr. Rullie Nasrullah, dkk. (2017: 19-21), tujuan dari penguatan budaya literasi digital di keluarga terutama bagi anak-anak adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan positif dalam menggunakan media digital dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua juga diharapkan mampu secara bijak dan tepat mengarahkan dan mengembangkan budaya literasi digital di keluarga.

Selain itu, penguatan budaya literasi di keluarga juga meningkatkan kemampuan anggota keluarga dalam menggunakan dan mengelola media digital (teknologi informasi dan komunikasi). Kemampuan tersebut agar setiap keluarga secara bijak, cerdas, cermat, dan tepat untuk membina komunikasi dan interaksi antaranggota keluarga dengan lebih harmonis serta untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi kebutuhan keluarga. Akan tetapi, ada beberapa sasaran literasi digital dalam keluarga yang lebih spesifik sebagaimana berikut.

1. Meningkatnya jumlah dan variasi bahan bacaan literasi digital yang dimiliki keluarga;
2. Meningkatnya frekuensi membaca bahan bacaan literasi digital dalam keluarga setiap harinya;
3. Meningkatnya jumlah bacaan literasi digital yang dibaca oleh anggota keluarga;
4. Meningkatnya frekuensi akses anggota keluarga terhadap penggunaan internet secara bijak;
5. Meningkatnya intensitas pemanfaatan media digital dalam berbagai kegiatan di keluarga; dan
6. Meningkatnya jumlah pelatihan literasi digital yang aplikatif dan berdampak pada keluarga.

Strategi pengembangan literasi digital keluarga dimulai dari orang tua karena orang tua harus menjadi teladan literasi dalam menggunakan media digital. Orang tua harus menciptakan lingkungan sosial yang komunikatif dalam keluarga, khususnya dengan anak.

Selain itu, membangun interaksi antara orang tua dan anak dalam pemanfaatan media digital dapat berupa diskusi, saling menceritakan pemanfaatan media digital yang positif. Langkah selanjutnya dalam strategi pengembangan literasi digital dalam keluarga adalah mengenalkan materi dasar yang diberikan kepada anggota keluarga, yaitu ayah, ibu, dan anak, antara lain, dengan melakukan hal-hal berikut.

Menurut Dr. Rullie Nasrullah, dkk. (2017), ada beberapa langkah strategi untuk gerakan literasi digital di lingkungan keluarga.

1. Penyediaan Bahan Bacaan Terkait Media Digital di Rumah

Peningkatan jumlah dan ragam bahan bacaan bertema teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk koran, majalah, buku, dan dalam bentuk salinan lunak yang dapat diakses melalui komputer dan gawai.

2. Pemilihan Acara Televisi dan Radio yang Edukatif

Pemilihan acara televisi dan radio yang edukatif bagi anggota keluarga terutama pada anak dapat menjadi sumber pengetahuan. Orang tua wajib menyaring acara-acara yang layak ditonton dan didengar oleh anak. Dari acara televisi dan radio yang edukatif tersebut anak juga mendapatkan bahan pembelajaran dan kegiatan literasi yang menyenangkan di keluarga.

3. Pemilihan Situs dan Aplikasi Edukatif sebagai Sumber Belajar Anggota Keluarga

Situs dan aplikasi edukatif dapat digunakan oleh anggota keluarga. Misalnya, orang tua dapat menggunakan situs sahabat keluarga.kemdikbud.go.id atau keluargakita.com atau situs yang lain untuk mengembangkan pengetahuan diri terkait dengan keluarga.

Anak-anak pun dapat membuka situs dan aplikasi untuk menambah pengetahuan dan mengasah kreativitasnya, seperti aplikasi anak cerdas, tebak gambar, permainan matematika, atau situs seperti kbbi.kemdikbud.go.id, inibudi.com, dan sebagainya. (MZN)