Ditetapkannya Indonesia sebagai presidensi G20 tentu membuka harapan baru bagi masyarakat di Tanah Air khususnya bagi Milenial dan Gen Z. Seperti yang dipaparkan oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dalam keuangan Internasional, Wempi Saputra dalam webinar beberapa waktu lalu bertajuk Dukung Penuh untuk G20 Indonesia di Mata Milenial dan Gen Z.
Bahkan, pada Kamis (31/3/2022) Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate telah menunjuk penyanyi dan aktris dari kalangan milenial, Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah untuk kekuatan G20 Indonesia.
Mengapa Indonesia bisa masuk dalam G20?
Tahun 1997-1998 Indonesia berada dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi dan dinilai sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia. Karena itu Indonesia hadir dalam G20 mewakili kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara dan dunia Islam. Pada akhir tahun 2022 ini Indonesia menjadi tuan rumah atau presidensi G20.
Baca juga: Produk Halal Indonesia Tembus Peringkat 2 Dunia
Sejarah Singkat dan Tujuan G20
G20 dibentuk atas inisiasi anggota G7 (Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat) yang lahir pada tahun 1999 karena krisis moneter. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 mempresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global dan 80 persen PDB dunia.
Tujuan berdirinya G20 adalah mengatasi masalah utama yang terkait dengan ekonomi global seperti stabilitas keuangan internasional, mitigasi perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.
Lalu seperti apa peran yang diharapkan pemerintah kepada milenial? Yuk simak lima hal apa tugas yang bisa dilakukan milenial dan gen z untuk mendukung pemerintah dalam Presidensi G20.
Lima peran penting Milenial dalam Presidensi G20 Indonesia
Pertama, menyebarluaskan tujuan dari gelaran G20
Milenial dianggap sebagai generasi melek digital diharapkan bisa menyebarluaskan tujuan dari event G20 ini. Menyebarluaskan ini bisa melalui berbagai platform media sosial atau turun langsung pada kelompok-kelompok di masyarakat.
Kedua, bisa membedakan mana berita hoaks dan bukan untuk dibagikan
Salah satu problem bangsa sampai detik ini adalah penyebaran berita bohong dan hoaks. Berita bohong ini bagai rumput liar yang sekali rajin dibabat, keberadaanya terus ada. Karena itu pemerintah mengharapkan milenial dan Gen Z bisa membantu dan menangkal berita-berita bohong tersebut.
Ketiga, menjadi lebih aware dengan lingkungan dan alam
Dituturkan oleh Wempi Saputra, selain isu soal ekonomi yang diangkat ke G20 adalah menyoal perubahan iklim. Selama ini Indonesia masih menggunakan bahan bakar yang tidak bisa diperbarui untuk listrik dan efeknya sangat besar untuk iklim dunia. Ini tentu gak hanya jadi PR pemerintah tapi juga rakyatnya.
Kehadiran Millenial
Kehadiran milenial sedikit banyak dapat membantu bagaimana memberi pemahaman dalam hal penggunaan listrik sehingga bahan bakar fosil tidak semakin banyak. Peran ini bisa dilakukan dari ruang lingkung kecil seperti diri sendiri dan keluarga seperti mematikan lampu atau mencabut colokan yang tidak terpakai sampai menggunakan barang-barang ramah lingkungan.
Keempat, gak cuma jadi pembeli, milenial diharapkan bisa menjadi penyedia
Harapan besar untuk milenial setelah Indonesia menjadi Presidensi G20 tidak hanya sebagai penonton dan pembeli di marketplace tapi juga turut andil sebagai penjual dan penyedia. Apalagi sekarang banyak UMKM yang dimiliki oleh anak-anak muda.
Kelima, memahami ekonomi digital dan menerapkannya
Wempi menuturkan, bahwa milenial dan Gen Z terdiri atas orang-orang ambisius dan melek digital. Ini perlu dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya ekonomi digital dan penerapannya. Misalnya seperti yang belakangan ini menarik perhatian adalah munculnya pinjaman online ilegal (pinjol) yang gak sedikit korbannya adalah anak milenial.
Dengan dijadikan Indonesia sebagai tuan rumah event ini tentu besar harapan pemerintah agar rakyat terutama milenial dan Gen Z mau turut andil. Kita bisa mulai dari sesuatu yang sederhana seperti lima hal di atas. Recover Together, Recover Stronger….