Pemuda Adalah Induk Keajaiban

604
Foto oleh @thiszun dari Pexels

Oleh: Rasyid Ahsan

Berbicara tentang pemuda, maka yang akan tergambar dalam benak kita adalah semangat yang membara dan kreativitas yang mumpuni. Semangat muda serta ide-ide cemerlang seringkali muncul  Bahkan Bung Karno saja pernah mengatakan “Berikanlah aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia”. Ini menjadi salah satu bukti bahwa seorang pemuda adalah sebuah aset berharga yang harus dimiliki dan juga dikembangkan oleh setiap bangsa di dunia ini.

Bukan hanya Bung Karno yang lantang menyatakan bahwa peran pemuda begitu vital bagi sebuah bangsa khususnya bangsa Indonesia. Tapi beberapa tokoh-tokoh lain di berbagai belahan dunia pun juga berpendapat sama mengenai pemuda. Adalah Ilya Abu Mahdi, seorang sastrawan kelahiran Libanon tahun 1889 M. yang terkenal begitu lantang menyuarakan peran pemuda di masa yang akan datang. Bahkan hal tersebut ia tuangkan dalam sebuah syair yang isinya begitu menggelegar dan sangat ampuh dalam memompa semangat para generasi muda penerus suatu bangsa.

Berikut adalah syairnya:

سلام عليكم رجال الوفاء # وألف سلام على الوافيات

ويا فرح القلب باالتاشئين # ففي هؤلاء جمال الحياة

هم الزهر في الأرض إذا لا زهور # و شهب إذ الشهب مستخفيات

إذا انا اكبرت شان الشباب # فإن الشباب أبو المعجزات

حصون البلاد واسوارها # إذا نام حراسها والحماة

عد لهم وعد فيه # فيا أمس فا خر بما هوات

ويا جبذا الأمهات اللواتي # يلدن النوابغ النابغات

فكم خلدت أمة بيراع # وكم نشأت في دواع

Selamat kepada kalian wahai para pemuda yang loyal. Ribuan selamat atas tercapainya harapan. Alangkah senangnya hati dengan datangnya generasi. Di sana, keindahan kehidupan menghiasi  Mereka adalah bunga di dunia tatkala tak ada bunga. Dan bintang tatkala bintang-bintang menghilang. Jika kuagungkan pemuda.  Maka sesungguhnya pemuda adalah induk keajaiban Mereka adalah banteng negara dan perisainya, tatkala punggawanya tertidur terlena. Hari esok milik mereka, hari esok ditangan mereka. Wahai masa lalu, berbanggalah dengan kedatangannya. Wahai para ibu yang melahirkan tokoh-tokoh terkemuka. Betapa banyak bangsa yang kekal dengan penanya! Betapa banyak bangsa yang tumbuh dengan tintanya.

Kalau kita perhatikan makna dari bait-bait syair tersebut, tampak begitu jelas betapa besar kebanggaan dan harapan yang Ilya Abu Mahdi sematkan kepada para pemuda. Beliau juga mengumpamakan pemuda laksana bunga dan bintang yang menjadi hiasan di muka bumi ini. Nasib sebuah bangsa tergenggam erat pada tangan-tangan mereka. Dan kebanggaan setiap orang tua atas lahirnya cahaya-cahaya keindahan yang akan menyinari kehidupan di masa depan kelak.

Namun, disitulah letak tantangan dan ujian yang harus dihadapi oleh setiap generasi muda. Besarnya harapan dan tingginya ekspektasi yang diberikan bisa saja malah membuat itu menjadi sebuah beban. Beban inilah yang pada akhirnya justru pada akhirnya akan menjadi sebuah boomerang bangsanya sendiri. Seperti yang kita tahu, di Indonesia saja perkembangan teknologi dan informasi serta pola pikir pemuda-pemuda zaman sekarang banyak yang terkontaminasi oleh hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, penggunaan zat adiktif dan lain sebagainya.

Terlepas dari itu, kita semua tetap harus menyakini apa yang sudah diyakini oleh Ilya Abu Mahdi puluhan tahun yang lalu hari ini dan kedepannya bisa kita buktikan. Pada hakikatnya, dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia juga peran pemuda begitu penting. Gagasan dan keberaniannya mampu merubah nasib bangsa yang sudah terjajah selama berabad-abad ini. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, apabila pemuda mati rasa, maka matilah sebuah bangsa”.

Itulah mengapa kita semua harus percaya dan terus berjuang untuk meraih keajaiban-keajaiban pada nasib bangsa kita. Keajaiban yang ditangan para pemuda yang hari ini disebut generasi milenial lah yang akan mampu mengikuti jejak atau bahkan melebihi pencapainan para pendahulu kita. Tentunya setiap pemuda harus mampu tampil produktif dan tidak malu akan inovasi yang mereka miliki. Apalagi dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat seperti saat ini, harusnya diimbangi pula dengan perkembangan pola pikir yang memadai.

Hal tersebut juga harus dimulai dari kesadaran para generasi muda yang hari ini mengemban amanah dan harapan yang begitu besar dari para generasi tua. Harapan yang dikemudian hari akan menjadi sebuah keajaiban yang dapat dirasakan oleh generasi berikutnya. Walaupun pada akhirnya kita semua menyadari bahwa masa muda pasti akan berakhir, namun kelak hasil dari kerja keras terus dilakukan akan dikenang sebagai sejarah seperti peristiwa sumpah pemuda puluhan tahun yang lalu.

Kita semua yakin, bangsa Indonesia tidak akan pernah kekurangan generasi-generasi muda yang berkualitas. Akan tetapi apabila semua itu tidak diimbangi dengan tekat dan kemauan yang nyata, hasilnya akan sia-sia. Bahkan yang lebih buruk lagi, potensi-potensi tersebut akan tenggelam begitu saja tanpa tersisa. Itulah mengapa saya mengajak generasi muda sekalian, tanamkan pada diri kita semua, bahwa setiap pemuda dilahirkan bukan untuk menjadi beban. Namun sejak hembusan nafas pertama kita dimuka bumi ini sudah ada sebuah harapan. Harapan dari para pendahulu yang sudah diwariskan sejak turun temurun demi bangsa ini. Harapan yang pada akhirnya akan kita jalankan, dan tentu saja benar-benar membuktikan bahwa pemuda adalah induk keajaiban.