Pancasila Sebagai Kalimatun Sawaa’

642
pancasila sebagai kalimatun sawaa'
photo by www.mikirbae.com

Pancasila merupakan sebuah rumusan yang merujuk pada norma-norma sosial yang hidup di masyarakat Indonesia sejak masa lampau. Selain itu, tiap sila dalam Pancasila juga terkandung nilai-nilai keagamaan, dalam hal ini Islam, sebagaimana tertuang dalam Alquran.

Oleh karena itu, jika mengatakan bahwa Pancasila bertentangan dengan Islam adalah tidak tepat. Pancasila adalah Pilar Ideologi Negara Indonesia nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’ yang berarti lima dan ‘sila’ yang berarti prinsip atau asas.

Baca juga: Refleksi Pancasila: Pengendali Krisis Kemanusiaan

Pancasila sebagai dasar atau Pilar Ideologi Bangsa jika kita melihat dalam perpektif Islam maka kita akan menemukan beberapa hubungan dari penjabaran Pancasila di dalam Islam.

1. Ketuhanan yang Maha Esa,

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ * اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ * وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

“Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas ayat 1-4)

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS. Al-Hujurat ayat 13)

3. Persatuan Indonesia,

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat ayat 10)

4. Kerakyatan yang dimimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran ayat 159)

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,

وَاللّٰهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ فِى الرِّزْقِۚ فَمَا الَّذِيْنَ فُضِّلُوْا بِرَاۤدِّيْ رِزْقِهِمْ عَلٰى مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيْهِ سَوَاۤءٌۗ اَفَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَ

“Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, sehingga mereka sama-sama (merasakan) rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl ayat 71)

Pancasila dari sila pertama sampai dengan sila ke lima kita bisa melihat penjabarannya dari Islam dan ini membuktikan bahwa pernyataan tentang Islam yang anti Pancasila adalah sebuah kesalahan besar karena di dalam Islam yang sudah tertera di Al-quran halnya Pancasila itu sudah ada di dalam diri Islam itu sendiri.

Kekeliruan pandangan ini harus di selesaikan dan di lurus pahamkan dari segi pandangan bernegara karena jika tetap berlanjut maka akan merusak halnya keinginan serta cita-cita Negara dalam sila pertama sampai dengan ke lima dan jelas pula jika pemahaman tentang islam yang anti Pancasila masih tetap berlanjut pasti akan membawa suatu perpecahan dalam Ke Negaraan.

Penulis: M. Hilmy Daffa Fadhilah
(Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)