Untuk mendapatkan pendidikan terbaik, tentu biaya sangat mahal. Apalagi kuliah keluar negeri. Jika dengan biaya sendiri pasti hanya kalangan tertentu yang bisa. Kini program beasiswa melimpah, banyak lembaga filantropi turut andil memberikan kesempatan. Yang jadi persoalan , kesiapan diri kita. Kesempatan luas, tapi kualitas diri harus mumpuni. Persaingan ketat, yang menginginkan beasiswa banyak banget. Jadi harus dipersiapkan dengan matang. Kali ini kita akan bahas bagaimana cara mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Pertama, aktif di masyarakat. Karena dengan kita aktif di masyarakat, kita menjadi tahu, nanti ada nilai yang mau kita jual dan juga kita jadi tahu kalau misalnya kita selesai kuliah, kita mau apa ini di masyarakat dan kita udah ada bayangan sebelumnya, apa sih permasalahan masyarakat. Jadi kita harus belajar peduli dengan lingkungan, sebagai modal belajar bersosialisasi. Dan aktif di masyarakat lewat organisasi itu juga salah satu nilai jual untuk bisa ke terima di LPDP. Menurut pengalamanku, itu memiliki nilai lumayan tinggi.
Kedua, siapkan kebutuhan administrasi. Karena untuk masuk LPDP ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, misalnya minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Jadi untuk temen-temen yang sekarang masih kuliah jangan malas-malas belajarnya. Untuk dapat beasiswa pasti ada minimal IPK tertentu yang harus dicapai. Kalau nggak salah itu minimal tiga (3) atau tiga koma dua lima (3,25). Sebenarnya LPDP ini hanya membantu kita untuk mendaftar ke kampus dinginkan. Terutama bagi yang daftar di luar negeri, IPKnya cukup tinggi untuk jadi syarat administratif. Misalkan , aku di UCL (University College London), itu minimal IPK tiga setengah (3,5). Jika saat kuliah S1 aku tidak rajin, maka kandas sebelum mendaftar mimpiku kuliah di London. Tentu setiap universitas dan negara tujuan punya syarat berbeda terkait IPK. Yang mau di Oxford (IPKnya) tiga koma tujuh lima (3,75). (universitas) Oxford, Harvard, Cambridge itu setau saya tiga koma tujuh lima (3,75). London School of Economics juga tiga koma tujuh lima (3,75).
Selain IPK , bahasa Inggris seperti Ielts, TOEFL juga penting. Nah itu juga ada tips and trick nya tersendiri. Intinya adalah kenali tipenya kayak gimana, apakah kamu tipe yang harus les, atau kamu tipe yang belajar sendiri. Tapi kalo belajar sendiri pun jangan malu, jangan merasa kalau kita udah jago di sini. Harus jujur untuk mendapatkan yang terbaik. Misal kekurangannya di writing nih, gimana caranya supaya writing saya meningkat. Ya mungkin kita bisa latihan, hal simpel deh, latihan misalnya menulis diary atau (kalau) nggak sempat , menulis status di media sosial. Tapi nulis statusnya pakai bahasa Inggris. Nulis twitter, live tweet gitu, misalnya live tweet kegiatan sehari-hari. Dimulai dari hal sederhana; latihan curhat dengan bahasa Inggris atau apa aja yang kita sukai.
Misalnya speaking, latihan percakapan dengan teman dengan Bahasa inggris. Karena di dalam speaking itu terpenting adalah berani ngomong. Soal grammar itu urusan nanti deh. Tapi yang penting sering praktek serta berani ngungkapin sesuatu dengan lawan bicara. Jadi, kenali kekurangan masing-masing, kenali kemampuan masing-masing, jangan menganggap bahwa kita ini sudah sempurna.