Pakar pendidikan asal Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Otib Satibi Hidayat dalam bukunya berjudul Pendidikan Karakter Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21 (2020: 8-10) menjelaskan, kecerdasan moral seperti didefinisikan oleh Michele Borba adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang salah, artinya memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinan tersebut, sehingga orang bersikap benar dan terhormat.
Membangun/menumbuhkan pendidikan kecerdasan moral sangat penting dilakukan agar suara hati setiap anak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, sehingga mereka dapat menangkis pengaruh buruk dari luar.
Selain itu, kecerdasan moral dapat dipelajari dan bisa diajarkan mulai sejak seseorang berusia balita, namun sekolah juga tidak boleh lepas dari peran karena dalam menemukan yang satu ini, kecerdasan, seseorang harus dibantu oleh lingkungannya, baik orang tua, guru, maupun sistem pendidikan.
Dalam pandangan Otib Satibi Hidayat, melalui kecerdasan moral yang dimiliki, seseorang tidak hanya mengetahui mana yang salah atau yang benar saja, melainkan mereka juga akan berbuat serta melakukan tindakan yang benar. Oleh karena itu, sebagai pendidik perlu menumbuh kembangkan kecerdasan moral dalam diri setiap individu.
Penyebab merosotnya moralitas anak sekarang sangatlah kompleks, salah satunya yaitu lingkungan moral tempat mereka seperti dibesarkan yang sangat meracuni kecerdasan moralnya.
Borba memandang karakter menjadi salah satu pengembangan moral yang sangat penting. Dalam berbagai diskusi pendidikan, sorotan media dan percakapan sehari-hari, yang dibahas kebanyakan masyarakat tentang sebuah karakter para pemimpin, masyarakat, dan anak-anak. Untuk berhasil memperbaharui budaya moral, kita harus memulainya dari keluarga yang merupakan sekolah yang pertama.
Menurut Otib Satibi Hidayat, dalam kondisi zaman saat ini, kita tidak mungkin dapat menghindari berbagai pengaruh negatif yang akan mengganggu program pengembangan aspek moral bagi anak. Upaya penanggulangan dan pencegahan yang dapat kita lakukan untuk menjaga anak dari pengaruh negatif akibat krisis moral saat ini yaitu di antaranya:
1. Hindari atau minimalisir anak untuk mengetahui perbuatan keji dan buruk secara langsung,
2. Biasakan anak melakukan aktivitas terprogram untuk memenuhi seluruh aspek perkembangan dirinya,
3. Dekatkan dan libatkan anak dengan aktivitas positif (moralis) bersama orang dewasa,
4. Kenalkan anak dengan aturan hidup bernuansa moral.
Dengan demikian, kecerdasan moral harus ditanamkan kepada anak sejak dini di tengah perubahan zaman yang senantiasa beriringan dengan krisis moral. (MZN)