Disebutkan dalam kitab Durrotun Nashihin yang ditulis oleh Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir al-Khaubawi, bagi umat Islam yang melaksanakan salat tarawih pada malam ke enam belas, maka Allah akan mencatat mereka ke dalam golongan umat yang selamat dari neraka dan mendapat keberentungan masuk surga. Hal ini disebutkan dalam lanjutan kutipan tentang keutamaan salat tarawih sebagai berikut:
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةَ عَشَرَةَ كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةَ النَّجَاةِ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةَ الدُّخُوْلِ مِنَ الْجَنَّةِ
“Pada malam ke-16, Allah SWT akan mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga bagi yang tarawih.”
Ramadhan sering kali identik dengan bulan pengampunan, bulan keselamatan dari neraka, maupun bulan dibukanya pintu surga. Kabar tersebut menjadi bisikan kebahagiaan bagi setiap muslim. Ibadah menjadi semakin rajin, berbagai kesunnahan dilakukan dan kebaikan-kebaikan terjadi di mana-mana. Ganjaran dan keutamaan Ramadhan yang melimpah membuat umat muslim sibuk menghamba kepada Allah.
Baca juga: Fadhilah Tarawih Malam Ke-15, Dido’akan Malaikat Hamalatul Arsy
Ada sebuah hadis tentang keutamaan bulan Ramadhan:
أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ، وأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرَهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Artinya, “Awal Bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Meskipun hadis ini tergolong dhoif, tapi bukan berati kemuliaan dan keutamaan Ramadhan hilang begitu saja. Sebab masih banyak riwayat lain yang sahih menunjukkan Ramadhan adalah bulan mulia dan bulan terbaik untuk beramal saleh, termasuk tobat, karena pintu tobat terbuka lebar. Misalnya seperti hadis di bawah ini:
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
Artinya, “Ketika masuk bulan Ramadhan, maka setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim).
Sebagian ulama memahami ditutupnya pintu neraka berarti Allah memaafkan dosa hamba-Nya yang bertobat dan membuka pintu kebaikan sebanyak mungkin. Karena itu, mumpung masih Ramadhan, mari memperbanyak beramal saleh dan ibadah.
Keutamaan dibebaskan dari api neraka sejatinya tidak hanya dapat diperoleh dari amal ibadah di bulan Ramadhan atau tarawih di malam ke-16nya. Akan tetapi ada banyak amal ibadah lain di luar itu yang memiliki keutamaan ganjaran dibebaskan dari api neraka. Salah satunya keutamaan salat arba’in seperti dalam hadis di bawah:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ.
“Barang siapa yang salat karena Allah empat puluh hari secara berjamaah tanpa ketinggalan takbir yang pertama, dicatatkan baginya dua kebebasan; kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan.” (HR ar-Tirmidzi no. 241)
Selagi kita semua masih dalam momen bulan Ramadhan, mari untuk tidak meninggalkan salat tarawih pada tiap malamnya, khususnya pada malam ke-16 ini, semoga kita semua benar-benar dibebaskan dari api neraka dan diberi keberuntungan masuk ke dalam surga-Nya. Aamiin. Wallahu a‘lam.