Menyesuaikan dengan Normal Baru: Strategi Pasar Maskapai Penerbangan Indonesia Pasca-COVID

104
Photoby_wallpapers.com

Pasar maskapai penerbangan Indonesia dan strateginya pasca-COVID;
Pasar maskapai penerbangan Indonesia, seperti banyak pasar lainnya, menghadapi tantangan signifikan selama pandemi COVID-19. Pembatasan perjalanan, penguncian, dan penurunan permintaan mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam lalu lintas penumpang dan pendapatan.

Untuk bertahan dan berkembang di era pasca-COVID, maskapai perlu mengadopsi strategi baru yang mengatasi kebutuhan dan harapan yang berkembang dari penumpang.

Baca juga: Jangan Beranjak dari Semarang Sebelum Membeli Oleh-Oleh Ini

Salah satu strategi kunci adalah memprioritaskan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan. Penumpang sekarang lebih peduli dengan kesejahteraan mereka selama bepergian, dan maskapai harus menyediakan protokol pembersihan dan sanitasi yang ditingkatkan, serta memastikan kepatuhan terhadap panduan kesehatan.

Selain itu, adopsi teknologi dan proses tanpa kontak, seperti check-in tanpa sentuhan dan tiket boarding digital, dapat meningkatkan pengalaman penumpang secara keseluruhan dan membangun kepercayaan dalam perjalanan udara.

Aspek lain yang penting adalah penerapan kebijakan pemesanan yang fleksibel. Pandemi telah meningkatkan ketidakpastian, dan para penumpang menghargai opsi untuk mengubah atau membatalkan penerbangan mereka tanpa dikenakan biaya tinggi. Maskapai dapat menarik lebih banyak pelanggan dengan menawarkan opsi pemesanan yang fleksibel dan kebijakan pengembalian dana yang transparan, sehingga memberikan ketenangan pikiran kepada para pelancong.

Perilaku pelanggan berubah pasca-COVID:

Pandemi COVID-19 telah mengubah secara signifikan perilaku pelanggan dalam industri penerbangan. Pelancong sekarang lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan di atas segalanya. Mereka cenderung memilih maskapai yang menunjukkan komitmen kuat terhadap kesehatan dan kebersihan.

Selain itu, ada preferensi yang semakin meningkat untuk penerbangan langsung atau transit singkat untuk meminimalkan paparan di bandara yang ramai dan mengurangi waktu perjalanan.

Digitalisasi juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku pelanggan. Pandemi telah mempercepat adopsi platform digital untuk pemesanan, check-in, dan layanan terkait perjalanan lainnya. Pelanggan sekarang mengharapkan pengalaman digital yang mulus yang memungkinkan mereka merencanakan dan mengelola perjalanan mereka dengan efisien.

Startegi Maskapai Penerbangan Untuk Tumbuh

Maskapai telah mengakui perlunya beradaptasi dengan lanskap pelanggan yang berubah dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan strategi pertumbuhan.

Pertama-tama, banyak maskapai telah mengenalkan protokol kesehatan dan keselamatan yang komprehensif sesuai dengan panduan yang diberikan oleh organisasi internasional dan otoritas lokal. Ini termasuk penggunaan masker yang wajib, peningkatan sanitasi, dan peningkatan sistem ventilasi di pesawat.

Untuk memenuhi permintaan akan fleksibilitas, maskapai telah menyesuaikan kebijakan pemesanan mereka untuk menawarkan opsi perubahan dan pembatalan yang lebih murah hati. Ini memungkinkan penumpang untuk mengubah rencana perjalanan mereka tanpa dikenakan denda finansial yang tinggi, yang pada akhirnya memupuk loyalitas dan kepercayaan pelanggan.

Selanjutnya, maskapai menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman penumpang. Platform digital dan aplikasi mobile digunakan untuk memberikan layanan tanpa kontak, termasuk self-check-in, boarding tanpa sentuhan, dan sistem hiburan di pesawat yang dapat diakses melalui perangkat pribadi. Kemajuan teknologi ini mempercepat proses dan mengurangi kebutuhan untuk kontak fisik, sesuai dengan harapan baru dari para pelancong.

Best Practice Periode pasca-COVID:

Untuk berhasil dalam periode pasca-COVID, maskapai harus menerapkan beberapa praktik terbaik dan strategi. Pertama-tama, mereka harus memprioritaskan kemitraan dengan organisasi kesehatan dan otoritas untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan mereka sesuai dengan panduan terbaru. Komunikasi yang jelas dan transparan tentang protokol keamanan ini sangat penting untuk membangun kepercayaan penumpang.

Kedua, maskapai harus fokus pada segmentasi pelanggan dan strategi pemasaran yang ditargetkan. Memahami kebutuhan dan preferensi yang berkembang dari segmen pelanggan yang berbeda memungkinkan maskapai untuk menyesuaikan layanan dan penawaran mereka dengan efektif. Misalnya, pelancong bisnis mungkin menghargai fasilitas seperti Wi-Fi yang andal dan lounge premium, sementara pelancong liburan yang hemat anggaran mungkin memprioritaskan harga terjangkau dan fleksibilitas.

Selain itu, maskapai harus berinvestasi dalam inisiatif keberlanjutan. Pandemi telah meningkatkan kesadaran tentang lingkungan, dan pelanggan semakin peduli terhadap jejak karbon perjalanan mereka.

Maskapai dapat membedakan diri dengan mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan, seperti program kompensasi karbon dan penggunaan bahan bakar aviasi berkelanjutan.

Kesimpulannya, Pasar maskapai penerbangan Indonesia telah terpengaruh secara signifikan oleh pandemi COVID-19. Untuk berhasil dalam era pasca-COVID, maskapai perlu menyesuaikan strategi mereka untuk sesuai dengan perubahan perilaku dan harapan pelanggan.

Memprioritaskan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan, menawarkan opsi pemesanan yang fleksibel, mengadopsi digitalisasi, dan fokus pada segmentasi pelanggan dan keberlanjutan adalah strategi kunci bagi maskapai untuk membangun kembali dan berkembang dalam normal baru.

Habibi Fahmi