Belajar Sejarah Islam di Budhapest, Hungaria.

897
Photo by Karim MANJRA on Unsplash
Ilustrasi/ Photo by Karim MANJRA on Unsplash

Oleh:H. Aminuddin Ende

(Penikmat Kopi dan Family Traveler Agent)

Saya terinspirasi keseharian Gus Dur. Kalau kita amati beliau setiap pergi atau berkunjung ke suatu daerah, hampir dipastikan yg pertama kali beliau singgahi adalah tokoh setempat. Hal ini berlaku untuk tokoh yang masih hidup atau yang sudah meninggal dengan cara menziarahinya. Hal ini sama persis dengan apa yang dilakukan oleh Ibnu Batutah dalam ekspedisi keliling dunianya. Untuk lebih lengkap bisa dibaca di bukunya rihlah Ibnu Batutah.

Menurut saya setidaknya ada dua alasan kenapa rutinitas tersebut tetap dilakukan, disaat berkunjung kesuatu daerah meski beliau memiliki kegiatan yang padat. Pertama,sebagai adab atau tata krama atau kulo nuwun kita sebagai tamu. Kedua, adanya ikatan batin dan ngalap berkah kepada yg kita ziarahi. Setidaknya kita belajar tentang kebaikan mereka dan selalu punya semangat untuk meneruskan perjuangannya.

“ketika kita mengingat kematian dan menceritakan orang orang soleh maka turunlah rahmat Allah”

Ini yang saya coba lakukan pada setiap saya pergi ke suatu daerah atau negara. Kali ini saya akan menceritakan  perjalanan  Saya dan keluarga saat di Hungaria, tepatnya di Kota Budapest.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Budapest adalah kota terbesar di Hungaria, dan kota ini menjadi pusat penting kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan hingga pariwisata. Negara yang cukup terkenal dengan sumber air panasnya ini juga mempunyai catatan sejarah masuknya Islam dari Kekaisaran Usmaniyah atau Ottoman Empire yang berpusat di Istanbul.

Negara tersebut masih memiliki beberapa tempat yang dapat dikunjungi sebagai saksi peninggalan jaman kejayaan Islam di Eropa Timur, salah satunya adalah Mausoleum Gul Baba. Makam Gul Baba terletak berdekatan dengan pesantren tarekat Darwis. Pada tahun 1883, Kekaisaran Astro-Hungaria menindas gerakan Jesuit dan menyita seluruh properti termasuk Musoleum Gul Baba dan bangunan pesantren.

Namun sejak dibawah pengawasan Pemerintah Hungaria, Musoleum Gul Baba dan pesantren tarekat Darwis dikembalikan ke fungsi asalnya. Dan dalam waktu singkat, tempat ini berubah bukan saja sebagai destinasi wisata tetapi sekaligus menjadi daerah tujuan peziarah Muslim.

Menurut Sejarawan Bosnia, Ismail Balic dalam Traces of Islam in Hungary, berasal dari Marsiwan (Asia Minor). Ia mengabdikan seluruh hidupnya bagi kekuasaan Ottoman di Hungaria, dibawah Sultan Mehmet Al Fatih, Selim I dan Sulayman Qanuni.

Dokumentasi Pribadi/ AE
Dokumentasi Pribadi/AE

Gul Baba merupakan sosok imam bagi semua pasukan Ottoman, sastrawan yang banyak menulis banyak puisi dan karya Miftah Al Ghaib. Sayangnya semua karya-karya besarnya lenyap dibakar Hapsburg atau yang dikenal dengan Wangsa Austria.

Dari Mecset Utca atau Jalan Masjid dan dari jauh terlihat megahnya  kubah yang merupakan atap mausoleum Gul Baba. Ketika didekati, di depan kompleks makam ini terdapat sebuah patung seorang lelaki yang tampaknya sangat gagah dan sedikit garang. Lelaki ini digambarkan sedang berdiri dengan tangan kanan sedang bersedekap di dada. Ia memakai jubah dan kepalanya ditutupi surban, serta janggut panjang pun menghisai wajahnya.

Dikisahkan juga bahwa Gul Baba kemungkinan meninggal di Buda pada tahun 1541, dan karena jasa-jasanya dia diangkat menjadi semacam orang suci dan juga pelindung kota Budapest. Karena itu atas perintah Sultan Sulaiman dibangunlah mausoleum yang megah ini dan dapat kita saksikan masih berdiri dengan megah setelah hampir 5 abad kemudian.

Kota Budapest dan negeri Hungaria pun telah berulangkali silih berganti penguasa dalam sejarahnya yang panjang. Namun peninggalan Gul Baba tetap berdiri tegak sebagai bukti kejayaan Dinasti Usmaniyyah di masa lampau.

Gul Baba sendiri dalam Bahasa Turki berarti Bapak Mawar. Tidaklah mengherankan kalau daerah sekitar bukit tempat Gul Baba dimakamkan ini disebut juga sebagai Rozsadom Bukit Mawar. Setelah kami ziarah ada rasa damai dalam hati kami dan ada perasaan tenang, selanjutnya kami siap mengexplore kota budapest.