Bermimpi untuk bekerja di dunia Public Relations? Jika demikian, mulailah mempelajari berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas hubungan masyarakat.
Profesi Public Relations (PR) sepertinya sudah nggak asing lagi buat sebagian dari kita. Posisi ini banyak diminati karena dinilai menjanjikan lantaran posisinya yang strategis dan memiliki peran penting bagi perusahaan atau institusi.
Bekerja sebagai PR, kamu akan sering bertemu klien dan orang baru, memiliki tugas dan fungsi pekerjaan yang beragam, serta seringkali bekerja di luar kantor. Terdengar asik dan menyenangkan, bukan?
Dilansir dari laporan The Business Research Company, market global PR naik 10,2% pada 2021. Tentunya kebutuhan aktivitas hubungan masyarakat akan semakin banyak karena banyak perusahaan dan lembaga yang mulai pulih dari pandemi dan kembali merekonstruksi ulang manajemen mereka.
Sebelum tahu apa saja keterampilan yang dibutuhkan, kepoin dulu definisinya, yuk!
Pengertian Public Relations
Menurut Public Relation Society of America (PRSA) adalah proses komunikasi strategis yang membangun hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan audiens nya.
Pada prinsipnya, PR adalah tentang mempengaruhi, melibatkan, dan membangun hubungan dengan pemangku kepentingan utama di berbagai platform untuk membentuk dan membingkai persepsi publik tentang sebuah perusahaan atau institusi.
Tujuan dari public relations adalah untuk memastikan perusahaan atau institusi memiliki citra dan kepercayaan yang baik serta kredibel di mata masyarakat. Mengapa citra perusahaan itu penting?
Menurut Harvard Business Review, reputasi adalah hal penting bagi sebuah bisnis. Dengan citra positif yang kuat, sebuah perusahaan dapat menarik khalayak yang lebih besar.
Kebutuhan Skill
Sekarang setelah kita mengetahui definisi humas, mari kita pelajari keterampilan apa yang perlu dicapai untuk menjadi seorang PR atau humas yang andal.
1. Komunikasi
Tidak ada pekerjaan, termasuk hubungan masyarakat (PR), yang bisa lepas dari komunikasi. Komunikasi diperlukan untuk menyampaikan ide, gagasan dan informasi serta melakukan koordinasi secara eksternal dan internal dengan seluruh pemangku kepentingan di perusahaan atau institusi.
Humas harus memiliki keterampilan komunikasi yang tidak hanya mencakup berbicara, tetapi juga komunikasi verbal maupun non-verbal, negosiasi, presentasi, persuasi, dan mendengarkan.
2. Membangun Relasi
Sebuah perusahaan atau organisasi tentunya bekerja sama dengan berbagai stakeholder. Ada pihak luar seperti konsumen, komunitas, investor, klien, media, pemerintah dan lainnya. Dan, tentu saja dengan pihak internal perusahaan itu sendiri.
Seorang humas harus mampu menjalin dan memelihara hubungan baik dan saling menguntungkan dengan pihak-pihak tersebut. Karena pihak internal dan eksternal sama pentingnya bagi perusahaan.
Jojo Suharjo, Ketua Asosiasi Perusahaan PR Indonesia, mengatakan bahwa peran media massa dalam menyebarluaskan informasi penting dan membentuk opini publik sangat fundamental, karenanya membangun hubungan dengan media juga tak kalah penting.
Misalnya saat situasi sedang krisis, jika humas menjalin hubungan yang baik dengan media, ataupun meminta media untuk menyebarkan klarifikasi pemberitaan, melakukan monitor perkembangan krisis, atau membantu mengurangi penyebaran berita palsu.
PR Dibutuhkan Saat Terjadi Krisis
3. Manajemen Krisis
Situasi krisis di sebuah perusahaan atau institusi bisa terjadi kapan saja dan tidak terduga. Seorang PR juga wajib ikut serta menangani krisis perusahaan bersama dengan tim manajemen krisis yang ada.
Saat situasi krisis, acapkali berita negatif tentang perusahaan atau institusi menyebar dengan cepat dan masif, dan setelahnya perusahaan atau institusi tersebut akan diserbu banyak media atau jurnalis.
Dalam hal ini, PR berperan untuk menentukan juru bicara atau spokesperson, membuat skenario kemudian menyusun berbagai FAQ terkait segala hal yang menyebabkan situasi krisis sebagai acuan spokeperson dalam menghadapi media.
Dalam Strategy Insight Public Relations (2020), pihak yang bisa dijadikan sebagai juru bicara adalah CEO, tim PR, dan atau jajaran manajemen perusahaan. PR berperan untuk mengimbangi berita negatif atau bahkan kabar bohong yang tersebar dengan menciptakan berita positif sebagai kontra narasi.
Baca juga: Kamu Mahasiswa Tingkat Akhir? Wajib Kuasai Skill Berikut~
4. Pandai Mengatur Waktu
Seorang humas punya segudang tugas dan aktivitas sehari hari, baik di dalam kantor ataupun di lapangan. Menemui berbagai pihak yang menjalin kerja sama dengan perusahaan, atau memegang beberapa project perusahaan. Karena itu, manajemen waktu yang baik amatlah diperlukan.
Selain agar semua tanggung jawab terselesaikan dengan baik, yang lebih penting agar kamu tidak cepat burnout karena segala aktivitas yang dilakukan PR berpengaruh terhadap citra perusahaan.
Untuk mengatur jadwal pekerjaan, ada berbagai metode yang bisa kamu lakukan. Bisa dengan menyusun to-do list di malam hari, melakukan time blocking, dan membuat skala prioritas sebagai panduan.
5. Keterampilan Menulis
Informasi yang disampaikan suatu perusahaan atau institusi melalui humas tidak selalu secara lisan, tetapi juga dapat dikomunikasikan secara tertulis. Peran dari PR adalah untuk memastikan bahwa pesan dan informasi sampai kepada audiens.
Dengan kata lain, tidak ada miskomunikasi atau keliru persepsi. Hal ini memungkinkan audiens Anda untuk menerima informasi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh perusahaan.
Untuk membuat tulisan seperti itu, kemampuan menulis harus dimiliki seorang PR. Ada banyak bentuk tulisan, diantaranya siaran pers, artikel, konten media sosial, buletin, atau publikasi lainnya.
Ini beberapa skill yang harus dimiliki PR, bagaimana menurutmu? Apakah pekerjaan PR coba cek kembali skill apa saja yang sudah kamu miliki.
Sumber:
Public Relations Society of America. ‘About Public Relations’ [daring]. Tautan: https://www.prsa.org/about/all-about-pr
Doyle, Alison. 2019. ‘Important Skills for Public Relations Job’ [daring]. Tautan: https://www.thebalancecareers.com/public-relations-skills-2063765
