Tabula Rasa

Kiriman berupa naskah sastra: puisi, cerpen atau prosa.

Mesin Tua Menghidupkan Kenangan

Fajar itu mulai mengintip paginya. Bau solar merebak membaur dengan wangi tanah kelahiran. Entah berapa sanak terbangun akibat dentuman mesin tua buatan Amerika. Kokoh,...

Aku Mengagumimu dalam do’aku

Syair ini aku tujukan untuk kamu Sesosok permata indah yang Tuhan hadirkan ditengah cerita kehidupanku Tak mampu ku definisikan dengan kosakata yang tersedia Dan tak mampu ku...

Prakata dari Perantauan

Teruntuk khalayak sekalian yang membaca tulisan ini, izinkan aku berceloteh sesaat tentang apa yang aku rasakan saat ini. Mungkin akan terlihat berlebihan bagi sebagian...

KAMU ITU IBUMU SEKALI

Kamu itu Ibumu sekali Sorot matamu tajam, setulus Ibu memandangmu Tutur katamu lantang, setegar Ibu berdoa untukmu Perangaimu gagah, sewibawa Ibu bertutur tentang mimpi  putranya Badanmu tegak, setinggi...

Terpanah Akan Dirinya

Saat pertama kali bertemu denganmu Kau pompa jangtungku dengan pesonamu Senyuman manis berhasil memikat hatiku Bola mata hitam telah menghipnotis pikiranku Pertemuan itu mampu merubah segalanya Merubah sendu menjadi...

KITA RASAKAN

Kita rasakan, langit-langit cerah menggigit  awan Kita rasakan, angin-angin gunung  dirundung kabut Detak jantung begitu cepat, sesekali melambat Ingin rasanya, waktu berjalan apa adanya. Yang kita rasakan sama Sama-sama...

Kapan Perasaan Jatuh Cinta Itu Datang?

“Berdo’alah jatuh, bahkan sejatuh mungkin. Asal sekali saja. Sehingga cintamu benar-benar jatuh di tempat istimewa” Bagaimana kalau jatuhnya berkali-kali? Tidak masalah.  Sebab jatuh itu  bermacam-macam...

Pengagum Senyum

“hai, belum pulang?” aku memberanikan diri untuk menyapanya, yang tengah sendirian di sudut lapangan. Padahal, jam sekolah sudah selesai sejak satu jam yang lalu....

Aku Bingung Mengapa Aku Bingung?

Di Suatu malam ditengah kesendirian, aku terbangun secara tiba-tiba dengan jantung yang terus berdenyut dan berdebar begitu kencang. Bagaikan angin yang menerjang menghantam pepohonan...

Mengutuk Takdir

Di keheningan malam yang mulai beranjak larut, gemercik derasnya hujan membalut kesunyian yang semakin mencekam. Sudah sejak satu jam yang lalu, sebelum akhirnya hari...